youngster.id - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2020. Presiden Joko Widodo direncanakan akan membuka konferensi akbar bertema Inovasi Beyond Pandemi yang akan berlangsung 15-16 Desember 2020.
Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut, menjelaskan bahwa situasi yang sulit karena pandemi Covid-19, mempercepat proses digitalisasi dalam hampir semua aspek kehidupan manusia.
“Demi menekan penyebaran virus, misalnya, semua pihak harus memaksimalkan kekuatan teknologi bekerja, sekolah dengan menggelar rapat virtual, event virtual, sekolah virtual dan sekian hal yang hari ini terlihat menjadi ‘normal baru’ dalam kehidupan saat ini,” kata Wensdalam keterangannya Senin (14/12/2020).
Menurut dia, kesulitan karena pandemi ini membuat kalangan pebisnis, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan pemerintah menciptakan sejumlah inovasi baru, yang memudahkan kehidupan meski mobilitas serba terbatas.
“Sejumlah inovasi itu haruslah direkam dengan baik oleh media massa, serta dipublikasi kepada orang ramai. Setelah pandemi berakhirpun, sejumlah inovasi itu tetap perlu dilanjutkan, lantaran memudahkan hidup kita,” kata Wens yang juga menjabat sebagai Chief Content Officer (CCO) Kapanlagi Youniverse (KLY).
Ketua Panitia IDC 2020 Anthony Wonsono menjelaskan bahwa percepatan inovasi dan transformasi digital di tengah pandemi COVID-19, harus memberi manfaat besar bagi seluruh bangsa. Untuk itu, inovasi tersebut harus menciptakan efisiensi, serta ekosistem dan transformasi digital yang dapat menunjang berbagai kebutuhan.
“Selain itu inovasi yang ada perlu dipikirkan keberlanjutannya pascapandemi. Keynote dalam kegiatan IDC AMSI hari pertama adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir di hari kedua,” ujar Anthony yang juga Direktur Berita Satu Holdings.
Panitia juga mengundang secara khusus kalangan akademisi, dan para mahasiswa berbagai kampus dari sejumlah provinsi. Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari komunitas kampus seperti Universitas Mulawarman (Samarinda), Universitas Islam Malang (Malang), Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah (Surakarta), FISIP Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, FISIP Universitas Prof Dr Moestopo-Beragama, Politeknik Negeri Media Kreatif, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tarumanegara (Jakarta), Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Yogyakarta), Universitas Negeri Gorontalo (Gorontalo) serta Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (Aceh).
STEVY WIDIA
Discussion about this post