youngster.id - Perusahaan analitik big data dan kecedasan buatan asal Uni Emirat Arab (UEA), Presight AI menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan bio-teknologi dan data genomik dari Indonesia, Asa Ren. Kerjasama ini untuk menghadirkan solusi analitik bioinformatika terhadap peningkatan performa taktis pada atletik.
Dengan proyeksi pertumbuhan pasar global terhadap data analitik olahraga yang mencapai $ 12.6 Milliar Dollar pada 2029 mendatang, kerjasama ini diharapkan dapat membuka potensi terbaik untuk kedua perusahaan pada momentum pertumbuhan industri ini dengan menawarkan solusi applicable yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar saat ini.
CEO Presight AI Thomas Pramotedham mengatakan, kerjasama ini akan memanfaatkan teknologi analitik big data dan solusi AI serta machine learning dari Presight AI dengan kemampuan pengolahan bioinformatika milik Asa Ren.
“Dengan kolaborasi ini, kami bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan data dan pengetahuan seputar performa analitik olahraga dengan mendorong pendekatan inovatif yang menggunakan analitik big data, AI, dan bioinformatika di industri analisis performa olahraga,” kata Thomas dalam keterangan pers, Kamis (17/11/2022).
Kemampuan analitik big data yang dimiliki Presight yang dikolaborasikan dengan keahlian bioinformatika Asa Ren akan memperkuat performa atletik agar lebih meningkat dengan optimal.
“Kami berharap dapat terus mengembangkan cara-cara baru untuk bertransformasi, mendukung pengembangan analitik olahraga, dan membuka kesempatan baru untuk tim dan pemain memiliki performa yang lebih baik,” tambahnya.
Sementara itu, CEO Asa Ren Aloysius Liang mengatakan, kemitraan antara Presight AI dan Asa Ren ini diharapkan akan terus berkomitmen menghasilkan beragam inovasi dan penambahan nilai dengan menggabungkan keahlian dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing pihak dalam mencapai tujuan untuk mengembangkan ekosistem analisis performa olahraga yang lebih lengkap.
“Kami meyakini resight memiliki pemahaman yang luas tentang industri analitik olahraga yang tidak diragukan untuk menambah nilai bagi pelanggan yang lebih baik,” ujarnya.
MoU ini ditandatangani oleh Thomas dan Aloysius pada rangkaian tambahan B20 Summit dalam penyelenggaraan G20 Indonesia 2022. Penandatanganan ini dihadiri langsung oleh Menteri Negara Perdagangan Luar Negeri UEA H.E Dr Thani bin Ahmed Al Zeyoudi, Menteri Kesehatan Indonesia Bapak Budi Gunadi Sadikin dan Charles Honoris, Wakil Ketua Umum Bidang Kesehatan Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post