youngster.id - Transformasi teknologi dalam bisnis perusahaan kini semakin dimudahkan dengan kehadiran cloud (awan). Dengan ini mobiilissi perusahaan jadi lebih mudah, lincah dan cepat. Namun di sisi lain teknologi ini dibayangi ancaman terhadap keamanan data dan keamanan aplikasi.
Padahal di dalam cloud tersimpan banyak data penting bagi perusahaan. Riset dari Gartner mendapati, 95% security cloud gagal karena kesalahan pelanggan. Berangkat dari itu, Palo Alto Networks (PANW) meluncurkan Prisma.
“Prisma adalah tolok ukur baru dalam dunia keamanan cloud yang membawa perubahan dalam bertransformasi menuju cloud, yakni dengan menyederhanakan akses, perlindungan data dan keamanan aplikasi,” kata Surung Sinamo, Country Manager Indonesia Palo Alto Networks kepada media, Rabu (3/7/2019) di Jakarta.
Prisma diluncurkan sebagai bagian dari kesuksesan jajaran produk keamanan cloud dari Palo Alto Networks dan memberikan pengalaman baru yang hanya bisa diwujudkan dengan menggunakan Prisma. Dengan 9.000 pelanggan dari kelas enterprise, saat ini Prisma merupakan yang terdepan di bisnis keamanan cloud dunia.
Surung menuturkan, pendekatan yang kami terapkan pada cloud security dititikberatkan pada keamanan akan sistem keamanan untuk cloud yang unik. “Kami suguhkan pula visibilitas di seluruh lingkungan cloud serta dan kami berikan pula konfigurasi menurut rekomendasi guna membangun postur keamanan yang tangguh dan yang mampu menghalau setiap serangan keamanan secara konsisten,” ucapnya.
Dia menegaskan, Prisma mendukung kalangan enterprise dalam membangun jaring konektivitas yang aman, baik dari kantor-kantor cabang maupun pengguna mobile mereka ke lingkungan cloud. “Dengan Prisma, tidak ada lagi rasa was-was sehingga seluruh aplikasi SaaS yang ada serta proses pembangunan dan penggelaran aplikasi-aplikasi cloud dapat dilakukan secara lebih optimal,” ucap Surung.
Menurut dia, Prisma mampu menghadirkan konsistensi yang dibutuhkan pelanggan untuk mengelola akses, melindungi data dan mengamankan aplikasi. Prisma terdiri dari empat komponen utama.
Pertama Prisma Access, untuk melindungi akses ke cloud dari kantor-kantor cabang dan pengguna mobile dari belahan dunia manapun dengan arsitekturnya yang berbasis cloud berskalabilitas tinggi serta memadukan keamanan kelas enterprise dengan jaringan yang berskala global.
Prisma akan segera dijalankan di Google Cloud Platform (GCP), menjangkau lebih dari 100 lokasi dan memberikan pengalaman yang bahkan lebih cepat dan dekat kepada pelanggan.
Pelanggan juga akan menerima akses ke cloud management user interface (UI) yang mendukung proses onboarding di kantor-kantor cabang maupun oleh pengguna secara lebih cepat. Selain itu, Prisma Access juga akan dilengkapi dengan kapabilitas yang khusus dirancang bagi penyedia layanan agar dapat mendukung proses provisi konektivitas internet outbound bagi seluruh pelanggan mereka dengan cepat dan aman
Kemudian, Prisma Public Cloud yang menyediakan visibilitas berkesinambungan, keamanan dan pemantauan kepatuhan pada penggunaan berbagai public cloud. Prisma Public Cloud memanfaatkan Machine Learning untuk mengkorelasikan data dan menilai besaran resiko pada lingkungan cloud. Pada saat ini juga, pelanggan bahkan telah dapat memangkas attack surface mulai dari siklus pengembangan aplikasi melalui pendekatan pengamanan shift left.
Dengan kemampuan Prisma Public Cloud untuk mendeteksi celah keamanan dan memperbaiki konfigurasi yang salah di dalam template infrastructure-as-code, pengembang aplikasi tetap dapat memangkas resiko keamanan tanpa mengorbankan kecepatan siklus pengembangan aplikasi.
Lalu Prisma SaaS, merupakan layanan multi-mode cloud access security broker (CASB) yang mendukung pengadopsian aplikasi SaaS secara aman. Prisma Saas dilengkapi kapabilitas canggih dalam deteksi resiko, penerapan kendali akses yang adaptif, pencegahan kehilangan data, jaminan kepatuhan, tata kelola data, pemantauan perilaku pengguna dan pencegahan ancaman. Integrasi-integrasi terbaru akan meningkatkan tata kelola aplikasi SaaS yang diijinkan IT ataupun tidak diijinkan IT dengan visibilitas dan pengelolaan terpadu
Dan terakhir VM-Series, Next Generation Firewall dalam bentuk virtual yang dapat ditempatkan baik di lingkungan public cloud ataupun private cloud seperti Amazon Web Services (AWS®), GCP, Microsoft Azure®, Oracle Cloud®, Alibaba Cloud®, hingga VMware NSX®. Untuk mengurangi kompleksitas, VM-series juga telah disempurnakan dengan menyematkan kemampuan otomasi infrastructure-as-code untuk proses penggelaran dan konfigurasi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post