youngster.id - PrivyID raih penghargaan kategori Inovasi Terbaik di Bidang Teknologi Regulasi (RegTech) pada ajang Indonesia Innovation Award (IIA) 2019.
Pemanfaatan software teknologi informasi berbasis tanda tangan digital yang dimiliki PrivyID dinilai menjadi salah satu terobosan terbaik di Indonesia. Untuk itu Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS) bekerjasama dengan Biskom memberikan penghargaan tersebut.
Ketua Dewan Juri Indonesia Innovation Award juga Direktur Sistem Inovasi Kemenristekdikti Ophirtus Sumule, DEA mengatakan, inovasi-inovasi ini dapat terus berlanjut dan bisa menggelinding di masa yang akan datang.
“Semoga para pemenang penghargaan dapat menguatkan keselarasan antara pihak swasta dan pemerintah,” kata Ophirtus dalam keterangannya, Selasa (1/5/2019) di Jakarta.
Menurut dia, Indonesian Innovation Award diadakan dengan tujuan memberikan apresiasi kepada perusahaan Indonesia yang inovatif dalam meningkatkan layanan, kinerja, dan daya saing produk. Metode pemilihan pemenang meliputi rekomendasi dari masyarakat serta penilaian dari dewan juri independen.
Pencapaian ini tentu memperkuat peran PrivyID sebagai startup RegTech yang mampu memberikan kemudahan akses bagi masyarakat Indonesia terhadap berbagai layanan secara cepat, nyaman, dan aman.
“Ini menjadi sebuah pencapaian bagi kami bersama di PrivyID. Ke depannya, kami ingin selalu menghadirkan inovasi dan menjadi yang tedepan dalam meningkatkan efisiensi berbagai perangkat regulasi,” kata Marshall Pribadi selaku CEO & Founder PrivyID.
Marshall juga menambahkan bahwa PrivyID telah masuk ke dalam regulatory sandbox Bank Indonesia. Ke depannya, masyarakat Indonesia dapat menggunakan layanan tanda tangan digital dan identitas digital PrivyID untuk aplikasi permohonan pembuatan kartu kredit.
PrivyID juga sudah menjalin kerjasama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil). Bentuk kerjasama meliputi pemanfaatan data kependudukan untuk mempermudah dan mempercepat layanan kependudukan. Dalam waktu dekat, masyarakat Indonesia akan dapat menggunakan aplikasi PrivyID untuk menandatangani berbagai dokumen kependudukan dan catatan sipil secara elektronik.
“Kami berharap tanda tangan digital kami yang saat ini banyak digunakan oleh institusi finansial bisa digunakan secara lebih meluas oleh seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Marshall.
PrivyID saat ini sudah memiliki 3,4 juta pengguna individu dan melayani 172 perusahaan, antara lain Bank BRI, CIMB Niaga, BCA Finance, Adira Finance, Telkom Indonesia, Gramedia, MPM, dan Lintasarta. PrivyID didukung oleh empat investor besar seperti Telkom Indonesia melalui anak perusahaannya Metra Digital Investama, Bank Mandiri melalui Mandiri Capital Indonesia, Gunung Sewu Kencana melalui Kencana Investasi Indonesia, dan Mahanusa Capital.
STEVY WIDIA
Discussion about this post