Program Edukasi Perbankan dan Keuangan Perlu Diintensifkan

Bambang Setiono, Project Manager Putera Sampoerna Foundation (tengah) dan Nuni Setyoko, Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia (kanan). (foto : istimewa)

youngster.id - Jumlah profesional di industri perbankan yang mumpuni dan memiliki kompetensi tinggi menjadi tuntutan dunia perbankan dan keuangan. Untuk itu Sampoerna University bekerjasama dengan HSBC menggelar Program Pendidikan Perbankan dan Keuangan. Hal ini untuk mengintensifkan edukasi di bidang literasi keuangan dan dunia usaha.

“Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas mumpuni dengan kuantitas yang mencukupi di bidang perbankan merupakan tantangan yang harus segera diantisipasi, terutama untuk mengatasi persoalan-persoalan yang kerap didorong oleh kesenjangan pengetahuan dan referensi, serta literasi keuangan yang belum mencapai tingkat yang diharapkan. Professional Development Program dan Training of Trainers yang kami selenggarakan merupakan bagian dari mata rantai yang utuh dan saling berkaitan dari upaya kami dalam meningkatkan literasi keuangan di Indonesia,” papar Ari Kunwidodo, Director of Fundraising, Putera Sampoerna Foundation, Rabu (18/5/2016) di Jakarta.

Menurut Ari, program literasi keuangan yang diselenggarakan Sampoerna University ini juga berkorelasi dengan rencana pemberlakuan integrasi keuangan dan perbankan di ASEAN pada tahun 2020. Ini tentunya hanya dapat direalisasikan jika masyarakat institusi pendidikan dan pelaku ekonomi memiliki pemahaman yang baik dan tinggi atas pemanfaatan instrumen perbankan dan keuangan.

Kolaborasi dengan HSBC diharapkan dapat mendorong bisnis yang berkesinambungan yang berarti membangun masyarakat dari segi sosial, lingkungan, dan ekonomi. “Kami ingin terlibat dalam pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Kami yakin dukungan terhadap tingkat literasi dan inklusi keuangan akan turut membangun masyarakat meningkatkan taraf perekonomian mereka,” kata Nuni Sutyoko, Head of Corporate sustainability HSBC Indonesia.

Dia menegaskan bahwa, dengan semakin baiknya tingkat literasi keuangan akan membantu mewujudkan cita-cita untuk meningkatkan kesejahteraan pada khususnya. “Sekaligus membantu percepatan pembangunan ekonomi bangsa pada umumnya,” ujar Nuni.

Program Pendidikan Perbankan dan Keuangan yang diselenggarakan HSBC dan PSF melalui Sampoerna University ini juga mendapatkan dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Berdasarkan survei yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2013, jumlah penduduk dengan tingkat literasi keuangan baik baru mencapai 21,84%.

“Program ini kami harapkan dapat meningkatkan literasi keuangan masyarakat sehingga mereka akan semakin mengenal manfaat dan risiko produk dan layanan jasa keuangan, mengetahui hak dan kewajiban serta meyakini bahwa produk dan layanan jasa keuangan yang dipilih dapat meningkatkan kesejahteraan,” kata Horas VM Tarihoran, Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK.

STEVY WIDIA

Exit mobile version