youngster.id - Setelah gencar menjalankan program strategis transformasi total bertajuk “INTI Reborn”, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) sukses menutup tahun 2023 dengan mencatatkan overachiement terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2023.
Senior Vice President Corporate Secretary PT INTI (Persero) Delvia Damayanti mengatakan, program strategis “INTI Reborn” secara agresif telah membukukan sejumlah capaian dari aspek transformasi finansial, manajemen sumber daya manusia, dan bisnis.
“Alhamdulillah, inilah upaya kita untuk back on track yang telah terlihat. Salah satunya melalui overachieving Sales Konsolidasi tahun 2023 hingga 146% dari RKAP. Pencapaian ini juga dibarengi dengan year on year Sales Growth mencapai 63% dibanding capaian audited tahun 2022,” kata Delvia, Senin (8/1/2024).
Menurut Delvia, PT INTI membukukan capaian Pendapatan Konsolidasi tahun 2023 hingga 108% dari RKAP 2023, berhasil menularkan peningkatan kinerja secara signifikan pada anak perusahaan, yaitu PT INTI Konten Indonesia (INTENS) sebesar 558% dari RKAP 2023 dan PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) sebesar 474% dari RKAP 2023.
Performansi apik yang mulai menggeser Perseroan dari area negatif ke zona positif itu diperkuat strategi transformasi dari segi Business Alignment, yang meliputi sisi Expand Business Segment & Target Multi-Vertical Industry, Subsidiary Streamlining, Product Portfolio Arrangement, dan Strategic Alliance with Global Partner. Strategi ini kemudian membawa Perseroan berhasil membukukan capaian overachiement, yang disokong dari perolehan sejumlah proyek strategis berskala nasional.
Pertama, sentralisasi Aplikasi Surat Izin Mengemudi (SIM) Online Terpusat di Seluruh Indonesia dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang ditargetkan siap Go Live pada awal tahun 2024. Aplikasi SIM Online ini akan diimplementasikan di seluruh lokasi Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah yang tersebar di 34 Provinsi dengan total area sebanyak 856 lokasi.
Kedua, pembangunan dan implementasi alat ukur Electromagnetic Compability (EMC) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) yang digunakan untuk menjalankan aspek penilaian kesesuaian teknis (pengujian) Alat dan Perangkat Telekomunikasi yang wajib memenuhi kewajiban EMC.
Ketiga, pembangunan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) Wilayah Indonesia untuk 27 Provinsi, dengan sebaran total lokasi sekitar 10.468 titik. Pembangunan PJU-TS ini merupakan salah satu program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait aspek pengendalian penggunaan energi untuk memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT).
Keempat, produksi 1 juta chipset yang dialokasikan untuk dua bank BUMN terbesar di Indonesia. Kelima, penggarapan proyek bisnis Out Site Plant di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Jawa Barat dari tiga perusahaan BUMN dan swasta nasional, yang akan terus diperluas ke seluruh telecommunication company di Indonesia.
Selain itu, lanjut Delvia, perbaikan kinerja Perseroan ke arah zona positif inipun tak lepas dari upaya perbaikan berkelanjutan pada aspek Finance & Capital Restructuring yang mencakup Capital Restructuring, Debt Restructuring, dan Leveraging Asset. Bahkan, transformasi total pun menyentuh sisi manajemen sumber daya manusia agar berjalan secara komprehensif.
“Targetnya, transformasi total dengan sokongan para pemegang keputusan itu akan memuluskan pencapaian target agresif yang telah dicanangkan dalam kurun waktu 2022-2027, termasuk agenda penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering atau IPO) pada tahun 2025,” tutup Delvia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post