youngster.id - Sebagai upaya mendorong keberagaman gender dan pemberdayaan perempuan di sektor pertambangan Indonesia, Orica memperkenalkan angkatan kedua dari Program Women in Operations (WIO) di Indonesia.
Program Women in Operations (WIO) merupakan sebuah inisiatif strategis yang merefleksikan komitmen perusahaan dalam mewujudkan kesempatan yang setara serta menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, di mana perempuan memiliki ruang untuk berkembang dan berkontribusi dalam kepemimpinan.
Meskipun industri pertambangan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, tingkat partisipasi perempuan di sektor ini masih tergolong rendah. Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (2024), tercatat hanya 8,3% dari total tenaga kerja di sektor pertambangan yang merupakan perempuan. Menyadari tantangan ini, Orica telah mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam posisi operasional.
Diluncurkan pada November 2023, Program Women in Operations (WIO) bertujuan membekali perempuan dengan keahlian teknis, pengalaman langsung di lapangan, dan keterampilan kepemimpinan yang dibutuhkan untuk berkontribusi di garis depan operasional. Angkatan pertama yang terdiri dari sepuluh peserta telah lulus dengan tingkat kelulusan 98% dan kini aktif berkontribusi dalam operasional Orica di Kalimantan.
Melanjutkan keberhasilan tersebut, Orica menyambut angkatan kedua program WIO pada November 2024. Sebagai bagian dari gelombang baru operator perempuan di industri pertambangan, Orica dengan bangga memperkenalkan delapan perempuan berbakat yang siap membuka jalan bagi peningkatan partisipasi perempuan di seluruh lokasi operasional Orica di Kalimantan:
- Frisga Oktaviani, Agrivia Timporok, Milenny Sambiran, and Lasriyah – Bench Assistants, Kalimantan Timur.
- Marselina Rosindra Dorce, Nadya Febriana, Juwita Urfa Aiyasya, and Haifa Nur Rahmatantri – Bench Assistants, Kalimantan Selatan.
Program WIO mengadopsi kerangka pelatihan yang terstruktur dengan penekanan pada perpaduan antara pengalaman langsung di lapangan, pendampingan (mentorship), dan pembelajaran formal. Metode ini memastikan para peserta tidak hanya memperoeh keterampilan praktis melalui penerapan langsung, tetapi juga mendapatkan pendampingan serta pemahaman teoretis yang mendukung pengembangan karier mereka.
“Kedelapan perempuan luar biasa dalam Program Women in Operations ini adalah para pionir yang telah berhasil menembus batas dan menetapkan standar baru di industri pertambangan Indonesia. Sebagai Bench Assistants, mereka memegang peranan penting dalam operasional kami, memastikan keselamatan, ketepatan, dan efisiensi dalam pelaksanaan layanan lapangan. Dedikasi dan ketangguhan mereka membuka jalan bagi peningkatan partisipasi perempuan di industri ini, dan Program Women in Operations memastikan mereka mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan,” papar James Tiedgen, Area Business Manager Orica Indonesia.
Komitmen Orica terhadap keberagaman tidak hanya terbatas pada tahap rekrutmen, tetapi juga tercermin dalam upaya aktif untuk mendorong pengembangan karier dan akses terhadap posisi kepemimpinan bagi perempuan. Saat ini, 21,6% dari total tenaga kerja global Orica merupakan perempuan, dengan 33,7% di antaranya menduduki posisi kepemimpinan senior.
“Perjalanan para perempuan luar biasa dalam program ini mencerminkan esensi dari komitmen Orica terhadap keberagaman, kesetaraan, dan inklusi. Di Orica, kami percaya bahwa menciptakan ruang bagi perempuan untuk tumbuh, memimpin, dan berkontribusi secara maksimal bukan hanya sebuah komitmen moral, tetapi juga fondasi bagi kemajuan industri secara berkelanjutan. Kami bangga menjadi bagian dari transformasi ini—mendorong perubahan nyata menuju masa depan yang lebih adil dan inklusif,” ungkap Ayu Kencana, Vice President HR Orica Asia.
HENNI S.
Discussion about this post