youngster.id - Seiring dengan prospek pasar kendaraan roda empat yang semakin membesar serta didukung oleh potensi perkembangan industri kendaraan listrik di Tanah Air, perusahaan komponen otomotif Dharma Polimetal pun mencatat kinerja positif pada Semester 1 2023.
Dharma membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp352,31 miliar pada Semester 1 2023, atau melonjak 144% jika dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp144,59 miliar. Lonjakan perolehan laba bersih ini didukung oleh penjualan yang meningkat 72% YoY menjadi Rp2,74 triliun dari Rp1,59 triliun.
“Kita melihat adanya potensi besar pertumbuhan pasar kendaraan roda empat, yang tentu saja akan berpengaruh langsung terhadap peningkatan permintaan komponen otomotif yang diproduksi DRMA. Kinerja Semester I 2023 yang sangat menggembirakan ini kita harapkan akan bisa terus berkesinambungan seiring dengan semakin berkembangnya pasar industri otomotif di Indonesia,” kata President Director Dharma Polimetal, Irianto Santoso, Rabu (26/7/2023).
Penjualan Perseroan didominasi oleh segmen kendaraan roda dua sebesar (54%), sedangkan untuk segmen kendaraan roda empat berkontribusi sebesar (30%). Memperhatikan situasi pasar saat ini yang menunjukkan pertumbuhan yang pesat untuk kendaraan roda empat, itu juga tercermin dari total penjualan segmen roda empat Dharma bertumbuh sebesar (78%) YoY di Semester 1 2023.
“Selain dari kondisi pasar yang mendukung, ekosistem kendaraan listrik yang semakin berkembang, serta inovasi dari Dharma yang tidak berhenti untuk melokalisasikan komponen otomotif yang belum diproduksi di Indonesia, akan berpotensi membuat segmen roda empat ini menjadi growth driver untuk Dharma ke depannya,” kata Irianto.
Dengan beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp2,25 triliun, pada Semester 1 2023 ini Perseroan mencatatkan laba kotor sebesar Rp485,52 miliar, dua kali lipat lebih dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp216,36 miliar. Adapun total aset Dharma pada 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp3,39 triliun, meningkat dari Rp2,68 triliun pada 31 Desember 2022.
Dharma Group telah mendapatkan kepercayaan dari salah satu merek besar di industri mobil di Indonesia untuk mengembangkan komponen paket baterai yang penting untuk kendaraan listrik (EV) mereka. Dharma akan memasang Electro Dipping Line baru pada akhir tahun ini, yang sangat penting untuk produksi casing kemasan baterai.
“Sebagai perusahaan manufaktur, DharmaA bertujuan untuk memproduksi komponen secara lokal, mengurangi ketergantungan pada impor dan berkontribusi pada kemajuan industri EV dalam negeri,” tutup Irianto.
HENNI S.
Discussion about this post