youngster.id - Pesatnya perkembangan e-commerce tidak membuat para pengelola pusat perbelanjaan nasional merasa terancam.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan menyatakan, pusat belanja di Indonesia merupakan yang terbaik di dunia. Bahkan, pusat belanja di Eropa pun perkembangannya tidak sebaik di Indonesia.
Dia mengakui e-commerce menjadi kekuatan baru, tapi kehadirannya tidak serta merta mengancam keberlangsungan pusat belanja. Justru, lanjut dia, skema online shopping dan offline shopping akan merger.
“Nantinya, semua lari ke omnichannel system. Ini satu cara yang akan berkembang,” kata Stefanus dalam siaran pers pembukaan Seminar dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) APPBI 2017, Senin (8/5/2017).
Dia menambahkan tren teknologi digital menjadi salah satu tema yang dibahas dalam seminar dan rakernas kali ini. Para pengelola pusat belanja juga didorong untuk menciptakan ide-ide baru.
APPBI menyebutkan jumlah pusat perbelanjaan yang ada di kategori kelas menengah atas dan menjual barang-barang bermerek hanya 7%. Sementara itu, sebanyak 93% lainnya masuk dalam kategori kelas menengah ke bawah.
Seminar dan rakernas kali ini turut dibuka oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita.
STEVY WIDIA
Discussion about this post