Qasir Bersinergi dengan Grab Hadirkan Layanan bagi Usaha Mikro

Sejak pandemi, platform digital menjadi bagi bagian dari aktivitas masyarakat. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Pandemi COVID-19 berimbas pada penurunan omset usahawan mikro Qasir sampai 40% per Maret-Agustus 2020. Untuk menjaga ketahanan usahawan mikro Qasir melakuan beragam strategi yang fokus pada optimalisasi penggunaan sistem digital, termasuk bersinergi dengan Grab.

Kerjasama ini memungkinkan usahawan Qasir, khususnya yang bergerak di industri makanan dan minuman (F&B) untuk bisa menikmati keuntungan automasi pencatatan transaksinya langsung ke sistem POS di aplikasi Qasir.

“Untuk mendukung usahawan secara optimal di tengah pandemi, kami telah menyediakan layanan paket kerjasama usaha dengan GrabFood, di mana usahawan dapat langsung menyimpan data transaksi GrabFood-nya di sistem POS Qasir,” kata Michael Williem CEO Qasir dalam keterangannya, Selasa (22/9/2020).

Menurut dia, merchant F&B sendiri telah merepresentasikan sekitar 50% dari merchant base Qasir. Kemitraan dengan Grab dilatarbelakangi atas komitmen perusahaan untuk terus mendampingi usahawan terutama di masa-masa sulit akibat pandemi. Karenanya, fitur yang ditawarkan pun tetap mengusung prinsip tepat guna dan terjangkau.

“Menjalin kemitraan dengan Grab yang memiliki jaringan luas akan membantu mitra usaha kami untuk menyasar basis pelanggan yang lebih besar. Hal ini juga menambah peluang kami untuk melakukan akuisisi merchant F&B,” kata pria yang akrab disapa Mike ini.

Jumlah pelaku usaha UMKM di dalam negeri yang sudah memanfaatkan platform online untuk mengembangkan bisnisnya masih perlu peningkatan signifikan. Saat ini hanya 13% UMKM yang sudah bertransformasi ke pemasaran digital. Untuk itu Qasir terus berupaya membantu para usahawan UMKM, salah satunya lewat integrasi platform POS miliknya dengan layanan GrabFood.

“Sejak pandemi, platform digital yang tadinya hanya dinilai sebagai alat bantu alternatif untuk melakukan banyak hal dalam kehidupan sehari-hari berubah menjadi suatu kebutuhan penting. Mereka yang belum terbiasa dengan teknologi digital pun seolah dipaksa keadaan untuk menggunakan teknologi jika ingin bertahan. Ini juga terjadi pada UMKM kita. Di mana penjualan online berbasis digital terbukti menyelamatkan mereka yang tidak bisa lagi berjualan secara offline,” ucap Mike menegaskan.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version