youngster.id - Fr8Labs, startup teknologi logistik yang menawarkan jasa freight forwarding berbasis AI di Asia Tenggara mengumumkan penutupan putaran pendanaan awal (seed funding) sebesar US$1.5 juta dari East Ventures, FEBE Ventures, Kaya Founders, Mulia Sky Capital, Seedstars International Ventures, Venturra, dan berbagai angel investor. Dana ini akan difokuskan untuk mendukung perkembangan produk Fr8Labs dan ekspansi pasar.
“Kami percaya dukungan ini akan memungkinkan kami untuk meningkatkan solusi teknologi logistik kami sehingga kami dapat memberikan layanan dengan nilai tambah di sepanjang rantai nilai. Dengan solusi kami yang dirancang secara khusus dan inovatif, kami memungkinkan para pemain menjadi lebih efisien dan kompetitif,” kata Glenn Lai, Co-Founder dan Chief Executive Officer Fr8Labs, Kamis (30/11/2023).
Menurut dia, dengan peluang besar yang ada di pasar, Fr8Labs antusias untuk terus merevolusi cara para freight forwarders beroperasi. Freight forwarders memegang peran penting dalam memfasilitasi perdagangan global, bertindak sebagai arsitek aliran perdagangan internasional dan nasional.
Co-Founder & Chief Product dan Technology Officer Fr8Labs Felix Lu mengungkapkan, dari laporan DHL, perdagangan intra-Asia adalah pasar terbesar di dunia, menyumbang 30% dari total volume perdagangan mTEU dunia, dan dua kali lipat ukuran pasar Amerika Serikat.
“Namun, terlepas dari besarnya volume dan peran penting dari freight forwarders, pasar ini telah beroperasi secara kuno dan terfragmentasi, di mana siap untuk didigitalisasi,” ujarnya.
Pasar logistik Asia Tenggara mewakili peluang pertumbuhan besar, dengan total nilai sekitar US$389 miliar pada tahun 2022 dengan CAGR 11.8% dalam 5 tahun ke depan, berdasarkan studi yang dilaporkan oleh OECD. Saat ini, Fr8Labs sudah beroperasi dengan pelanggan berbayar di Singapura, Malaysia, Indonesia, Taiwan, dan Australia dengan rencana untuk melayani seluruh Asia.
Fr8Labs mengembangkan berbagai solusi inovatif untuk freight forwarders di Asia, termasuk Operating System atau sistem operasional berbasis cloud dan bot asisten berbasis AI yang bertujuan menjadi co-pilot AI bagi para forwarders, memungkinkan digitalisasi yang signifikan pada industri kargo.
Ke depannya, Fr8Labs akan memperluas pengalaman layanan dengan menawarkan beberapa produk pendukung yang relevan, seperti WMS, perdagangan FX, pembiayaan, asuransi kargo, visibilitas dan manajemen tarif, dan marketplace, semuanya terintegrasi dalam satu platform. Fr8Labs bertujuan untuk membentuk ekosistem terbuka yang memungkinkan freight forwarders untuk menggunakan platform Fr8Labs sebagai “blok lego” fundamental untuk mengintegrasikan dan mengelola beberapa aplikasi teknologi logistik.
“Penerapan teknologi sangat penting dalam industri logistik karena dapat membantu meningkatkan efisiensi biaya dan produktivitas. Para pelaku industri juga masih banyak menghadapi tantangan dalam mengembangkan logistik digital. Solusi teknologi inovatif Fr8Labs hadir untuk mengatasi tantangan yang dihadapi freight forwarders di Asia Tenggara. Dengan keahlian tim Fr8Labs, kami yakin mereka dapat mengubah industri logistik menjadi lebih baik dan menambah nilai tambah di sepanjang rantai nilai. Kami senang dapat mendukung Fr8Labs untuk terus tumbuh dan berkembang,” kata Roderick Purwana, Managing Partner East Ventures.
Fr8Labs didirikan pada awal 2022 oleh Glenn Lai (Chief Executive Officer) dan Felix Lu (Chief Product and Technology Officer.
“Pendiri memiliki kombinasi langka dari keahlian teknis dan pengalaman operasional, ambisi yang kuat berakar dalam pengetahuan domain yang dalam. Kami sangat antusias mendukung tim pendiri ini karena mereka berinovasi dalam pengiriman barang di Asia,” komentar Olivier Raussin, Managing Partner FEBE Ventures.
” Di Fr8Labs, mereka mencampurkan kecerdasan buatan dengan pemahaman mendalam tentang logistik pengiriman barang untuk menciptakan solusi yang inovatif dan praktis. Investasi kami mencerminkan keyakinan kami terhadap potensi mereka untuk menyederhanakan operasi dan membawa tingkat efisiensi baru ke industri di Asia Tenggara,” kata Patricia Sosrodjojo, General Partner Seedstars International Ventures.
STEVY WIDIA
Discussion about this post