youngster.id - Jendela360 adalah perusahaan rintisan yang mempopulerkan penggunaan 360 virtual tour di dunia properti di Indonesia. Startup ini baru saja mendapatkan pendanaan sebesar US$1 juta atau sekitar Rp14 miliar. Pendanaan untuk memperkuat posisi di Jendela360 di bisnis properti Tanah Air.
Kiki Guzali, Co-founder dan COO Jendela360, mengungkapkan, tujuan pendanaan tersebut untuk melangkah lebih jauh dalam menjalankan strategi O2O di dunia properti. Meskipun pencapaian Jendela360 di dunia online bisa dikata cukup baik, tapi untuk membuat user experience yang sempurna, transaksi properti juga sangat membutuhkan kehadiran secara fisik atau offline yang baik.
“Sehingga pendanaan ini akan digunakan untuk merekrut talenta-talenta terbaik di dunia properti, pembuatan akademi atau pelatihan yang dapat melahirkan professional real estate agent dengan standar yang betul-betul baik, dan tentunya meningkatkan brand awareness dan penyempurnaan pengalaman bertransaksi properti di Jendela360 dengan pengembangan teknologi,” ungkap Kiki dalam keterangannya, Jumat (19/6/2020).
Menurut dia dengan pendekatan online to offline (O2O) transaksi properti tidak hanya lebih efisien karena peranan teknologi, tapi juga lebih efektif karena pendekatan human relation.
Daniel Rannu, Co-founder dan CEO Jendela360, menambahkan, pendanaan tersebut juga merupakan bukti nyata bahwa apa yang Jendela360 kerjakan selama ini memberi dampak positif terhadap industri properti di Indonesia. Ini bisa dilihat dari bagaimana Jendela360 tumbuh lebih dari 30x lipat dalam tiga tahun terakhir.
“Tren inilah yang dilihat oleh para investor yang menaruh kepercayaan besar pada kami untuk terus merevolusi industri properti Tanah Air dengan memasukkan peranan teknologi,” ungkap Daniel.
Ade Indra, salah satu Co-founder sekaligus CFO Jendela360, menjelaskan, properti adalah bidang bisnis yang selalu menarik dan tidak akan pernah berakhir. Namun, sampai saat ini cenderung belum banyak inovasi yang dilakukan di bidang ini melalui pencapaian selama tiga tahun terakhir yang dibantu dengan pendanaan terbaru.
“Kami semakin siap membawa inovasi dan angin segar yang baru bagi para pelaku dunia properti di Indonesia, baik itu investor, developer, agen properti, dan tentunya masyarakat Indonesia sebagai customer akhir,” jelas Ade.
Pendanaan ini dipimpin oleh Beenext, diikuti Prasetia Dwidharma, Everhaus, dan investor strategis yang mengelola perusahaan konsultan properti internasional di Indonesia.
STEVY WIDIA