youngster.id - Sebanyak tiga organisasi kemahasiswaan Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil memperoleh pendanaan dengan nilai total Rp106.000.000 melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2024. Ketiga organisasi tersebut adalah Service Learning Community (SLC), Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (HMPS IPS), dan Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Kristen (HMPS PAK).
PPK Ormawa yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Ormawa melalui kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Program ini juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan soft skills, kemampuan berpikir kritis dan kreatif, penyelesaian masalah, komunikasi, kolaborasi, literasi teknologi informasi, hingga kepemimpinan.
Dalam pelaksanaannya, perguruan tinggi mengajukan proposal kegiatan yang dikembangkan oleh Ormawa aktif program Sarjana. Proposal ini mencakup strategi pembinaan dan penguatan kapasitas Ormawa, tujuan yang ingin dicapai, bentuk dukungan perguruan tinggi untuk implementasi PPK Ormawa, serta subproposal yang disusun oleh Ormawa. Setiap tim memiliki kebebasan untuk memilih topik yang relevan dengan potensi dan permasalahan yang ada di suatu desa, yang kemudian dikembangkan menjadi kegiatan atau program.
Proposal PPK Ormawa ini terdiri dari 14 topik, yaitu Desa/Kelurahan Wirausaha, Smart Farming, Sekolah Perempuan, Sanggar Tani Muda, Kampung Konservasi Toga, Rumah Sampah Digital, Desa/Kelurahan Sehat, Desa/Kelurahan Cerdas, Kampung Iklim, Desa/Kelurahan Maritim, Desa Hutan, Desa/Kelurahan Budaya, Desa/Kelurahan Wisata, dan Topik Bebas.
Adapun UPH mengajukan 12 topik atau proposal, dan tiga di antaranya berhasil mendapatkan pendanaan. Proses seleksi kegiatan ini telah berlangsung sejak Februari hingga Mei 2024. Pada 21 Mei 2024, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek mengumumkan bahwa sebanyak 622 judul subproposal dari 158 perguruan tinggi berhak menerima pendanaan.
Tiga organisasi kemahasiswaan UPH yang berhasil menerima pendanaan PPK Ormawa 2024 dari Kemendikbudristek, yaitu pertama, Service Learning Community (SLC). SLC merupakan salah satu Unit Layanan Mahasiswa (ULM) di UPH yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusan yang berdampak dengan cara membantu mengembangkan bakat, minat, dan keterampilan akademik mereka melalui aktivitas sosial.
Dengan proposal penelitian berjudul “Pemberdayaan Perempuan melalui Sekolah Srikandi: Membentuk Karakter Perempuan Masa Depan di Kelurahan Pakulonan Barat”, SLC UPH menekankan pentingnya pengembangan kapasitas perempuan, khususnya bagi kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kelurahan Pakulonan Barat, Kabupaten Tangerang, Banten. Atas kepedulian ini, tim SLC UPH berhasil mendapatkan dana hibah sebesar Rp34.000.000.
Kedua, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (HMPS PIPS). Proposal penelitian HMPS PIPS UPH yang berjudul “Membangun Komunitas Mandiri sebagai Pendorong Kesejahteraan Ekonomi Berkelanjutan melalui Pendampingan Pendirian Koperasi di Desa Ciakar”, berhasil mendapatkan pendanaan sebesar Rp35.000.000. HMPS PIPS UPH memilih topik ini karena melihat adanya potensi berwirausaha di Desa Ciakar, Kabupaten Tangerang, Banten, khususnya dalam produksi jajanan rumah tangga dan kerajinan tangan. Namun, berdasarkan survei dan wawancara dengan penduduk desa, potensi ekonomi ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Berdasarkan hal itu, HMPS PIPS UPH melihat bahwa pembentukan koperasi dapat menjadi peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Ciakar. Koperasi dianggap sebagai model ekonomi yang cocok karena dapat mendorong partisipasi aktif warga dalam perekonomian lokal.
Ketiga, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Kristen (HMPS PAK), yang ikut serta dalam PPK Ormawa 2024 dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah. Dengan proposal berjudul “Zero Waste Lifestyle: Implementasi Desa Sadar Lingkungan Berbasis Aplikasi Digital PADU E-TRASH di Kelurahan Kelapa Dua”, mereka merancang program rumah sampah digital menggunakan aplikasi PADU E-TRASH di Kelurahan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten.
Aplikasi ini akan memudahkan masyarakat dalam mengumpulkan sampah, terutama botol plastik, untuk diolah menjadi kerajinan tangan yang dapat dijual. Berkat inisiatif ini, HMPS PAK UPH berhasil mendapatkan dana hibah sebesar Rp37.000.000.
“Keberhasilan memperoleh pendanaan ini membuktikan bahwa tiga Ormawa UPH siap untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. Program dana hibah ini juga menjadi wujud nyata bahwa mahasiswa UPH mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang diberikan UPH; yaitu menjadi calon pemimpin masa depan yang takut akan Tuhan, kompeten, membawa transformasi dan berdampak positif bagi Masyarakat,” kata pihak UPH, dikutip Rabu (28/8/2024).
Seluruh program tersebut akan direalisasikan pada bulan Juni-Oktober 2024 dan ditutup dengan pembuatan laporan akhir. Inisiatif dari Kemendikbudristek ini tidak hanya memperkuat kapasitas Ormawa, tetapi juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan berbagai keterampilan.
STEVY WIDIA