Regulasi Pemerintah Bisa Hambat e-Commerce

youngster.id - Pelaku industri e-Commerce berharap pemerintah tidak terlalu banyak mengeluarkan regulasi yang bisa menghambat ruang gerak e-Commerce, apalagi untuk industri yang masih seumur jagung seperti e-Commerce.

“Kita sudah kasih masukan ke pemerintah. Kalau terlalu banyak regulasi, terutama di industri yang masih baru seperti e-Commerce, industri ini tidak akan berkembang. Kreativitasnya tidak ada, apalagi ini industri yang basisnya teknologi,” kata Kusumo Martanto  CEO BliBli.com di Jakarta baru-baru ini.

Kusumo memberi contoh beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Tiongkok. Tanpa banyak regulasi yang memberatkan, bisnis e-Commerce di negara tersebut bisa tumbuh dengan pesat.

“Di negara-negara yang e-Commerce-nya sudah besar, regulasinya dibuat seminimal mungkin. Kalau harus memiliki badan usaha dan adanya customer protection, tentu saya mendukung. Tapi untuk hal-hal kecil, seharusnya tidak perlu diregulasi juga,” tegas Kusumo.

Ia juga mempertanyakan tidak meratanya sanksi yang diberikan bila ada e-Commerce yang melanggar regulasi. Contohnya saat pemerintah meminta penghentian penjualan ZUK Z1 karena kasus pemalsuan sertifikat, sampai saat ini masih ada saja e-Commerce yang menjual smartphone tersebut.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version