Revolusi Digital Perlu Perubahan Pola Pikir

Beragam aplikasi hadir di ponsel pintar. (Foto: Ilustrasi/Youngsters.id)

youngster.id - Revolusi digital bakal menjadi enabler (pengembang/penggerak) perekonomian. Untuk itu diperlulan perubahan pola pikir dari masyakat dalam lingkungan yang terus begerak.

“Kalau kita mau terjun ke revolusi digital ya kita harus mulai dengan bisnis tidak hanya jualan airtime saja. Mindset kita harus diubah,” kata Rudiantara Menteri Komunikasi dan Informatika dalam pidato pembukaan Indonesia Cellular Show (ICS) 2016 belum lama ini di Jakarta.

Menurut Menkominfo, pertumbuhan bisnis teknologi informasi dan komunikasi ke depan tidak bisa lagi hanya mengandalkan penjualan dari perangkat maupun hanya membuat jaringan. Namun perlunya lingkungan yang mampu terus menerus menumbuhkan aplikasi.

Hal ini karena aplikasi bersentuhan langsung dengan masyarakat, dan terus berkembang, mengubah pola hidup masyarakat. Untuk itu, bisnis aplikasi akan menjadi tumpuan di masa depan.

Untuk menyambut hal itu, pemerintah telah mendorong pembangunan infrastruktur broadband, diantaranya melalaui proyek Palapa Ring yang ditargetkan dapat melayani akses internet di seluruh kota/kabupaten pada 1 Januari 2019.

Dia juga menyambut baik pameran ICS yang digelar setiap tahun sebagai barometer perkembangan industri teknologi informasi dan komunikasi.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) Merza Fachys mengatakan perhelatan ICS 2016 merupakan upaya industri TIK untuk terus mendorong revolusi digital.

“ICS sebagai ajang bertemunya para pelaku industri dan masyarakat bisa menjadi cermin untuk mengukur perubahan itu,” katanya.

STEVY WIDIA

Exit mobile version