youngster.id - Riady Foundation akan menggelar STEM Indonesia Cerdas. Ini adalah sebuah program kolaboratif lintas kementerian yang didukung pendanaan sebesar Rp500 miliar untuk membekali 10 juta siswa Indonesia dengan fondasi kecakapan AI dan STEM ( Science, Technology, Engineering, dan Mathematics).
Inisiator program sekaligus Direktur Eksekutif Riady Foundation Stephanie Riady mengatakan program ini dirancang dengan pendekatan menyeluruh, menyediakan modul ajar inklusif, pelatihan guru, platform pembelajaran digital terbuka, serta sistem pemantauan dan evaluasi berbasis data. Kurikulum AI-STEM yang modular dan adaptif akan diterapkan agar dapat direplikasi secara nasional dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk di daerah tertinggal.
“STEM Indonesia Cerdas adalah gerakan kolaboratif menjawab tantangan nyata: kesenjangan akses, kualitas, dan sumber daya dalam pendidikan STEM di Indonesia—terutama di daerah tertinggal dan pada madrasah yang selama ini belum banyak tersentuh. Kami ingin mengubah cara pandang terhadap sainstek dan matematika, ucapnya dikutip Sabtu (31/5/2025).
Menurut Stephanie, sains tidak harus rumit, teknologi tidak harus mahal, dan matematika tidak harus menakutkan. Justru sebaliknya, semua itu bisa dekat, terjangkau, relevan, dan menyenangkan bagi semua anak Indonesia.
“Kita memulai langkah awal yang penting—bukan sekadar seremoni, tetapi titik tolak dari sebuah gerakan bersama. Kita sedang membangun jejaring nasional pembelajar, karena sains tumbuh dari percakapan lintas disiplin dan eksperimen bersama,” tambahnya.
Program ini menggandeng Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi Sainstek, Kementerian Kebudayaan, Kementerian Agama, dan Kementerian Komunikasi dan Digital. Pada tahap awal, program ini melibatkan lebih dari 500 satuan pendidikan perintis, meliputi sekolah negeri, swasta, madrasah, dan pesantren di seluruh nusantara.
Riady Foundation komitmen senilai Rp500 miliar ini akan diarahkan untuk membangun infrastruktur pembelajaran AI-STEM yang mencakup penguatan kapasitas pengajar, teknologi pembelajaran, serta sistem tata kelola dan evaluasi yang dapat direplikasi secara nasional. Program ini akan mulai diimplementasikan pada kuartal III/2025.
STEVY WIDIA
Discussion about this post