youngster.id - Guna mendorong pengembangan inovasi dan adopsi bedah robotik di Indonesia, sejumlah dokter ahli bedah di Indonesia menginisiasi Perkumpulan Robotik Medik Indonesia (ROBOMEDISIA).
ROBOMEDISIA diinisiasi oleh beberapa dokter ahli di Indonesia yang berasal dari berbagai multidisiplin termasuk ahli bedah kandungan, urologi, digestif dan bedah tumor.
“Kami mengapresiasi inisiatif para ahli dan dokter spesialis yang bersama-sama meluncurkan ROBOMEDISIA. Perkembangan inovasi bedah robotik di Indonesia merupakan tanggung jawab kita bersama dalam menumbuhkan inovasi ini. Kami berharap melalui ROBOMEDISIA, inovasi bedah robotik medik nasional dapat menjadi pilihan masyarakat dalam memanfaatkan layanan Kesehatan,” ujar dr. Sunarto, Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, , dikutip Senin (20/5/2024).
Di Indonesia, bedah robotik sudah diperkenalkan sejak 12 tahun lalu dan mulai mendapatkan atensi signifikan dalam beberapa tahun belakangan, seiring dengan upaya pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI untuk memanfaatkan keunggulan teknologi dalam layanan kesehatan.
Bahkan, pada 2022 Kementerian Kesehatan RI juga telah membentuk Pusat Bedah Robotik nasional hingga pengembangan ke arah robotic telesurgery (Bedah Robotik Jarak Jauh).
Prof. dr. Agus Rizal H.A. Hamid sebagai Ketua Umum ROBOMEDISIA mengatakan, untuk mendorong kemajuan bedah robotik, harus ada kolaborasi para pakar dari berbagai multidisiplin yang dapat berada di garda depan untuk mengakselerasi dan memfamiliarkan penerapan ilmu bedah robotik di Indonesia.
“ROBOMEDISIA berkomitmen mengambil peran untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat-manfaat yang bisa didapatkan dari prosedur bedah robotik medik,” kata Prof. Agus.
Bedah robotik memungkinkan untuk pasien mendapatkan minimal bedah invasif, mengurangi rasa sakit, mempercepat proses operasi dengan akurasi dan presisi yang tepat serta penyembuhan yang lebih cepat dalam prosedur pembedahan rumit seperti bedah pencernaan, bedah urologi, dan ginekologi. Saat ini berbagai rumah sakit di Indonesia juga telah mengadopsi inovasi bedah robotik.
Sebagai contoh, RS Bunda Group, pionir inovasi bedah robotik di Indonesia sejak 2012, telah menangani 700 kasus bedah robotik yang beragam, mulai dari ginekologi hingga urologi. Keunggulan bedah robotik untuk masalah kandungan, kanker prostat, bedah usus dan tiroid telah dilakukan di Indonesia dengan hasil yang sangat memuaskan, terutama dari sisi rendahnya angka komplikasi dan cepatnya pemulihan.
Dr. dr. Ivan Rizal Sini, Ketua ROBOMEDISIA dan Komisaris Utama PT Bundamedik Tbk mengungkapkan, peminatan dalam bidang bedah robotik medik meningkat pesat. Menurutnya, ROBOMEDISIA dapat dijadikan wadah bagi para dokter di seluruh Indonesia untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman, agar dapat memperluas khasanah ilmu bedah robotik medik.
“Kami yakin bahwa keterampilan dan kapabilitas yang mumpuni merupakan kunci memajukan bedah robotik medik di Indonesia. Sehingga, kedepannya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat akan inovasi ini serta mampu mendukung transformasi industri Kesehatan,” kata Ivan.
ROBOMEDISIA akan fokus dalam memberikan edukasi dan pelatihan, mengembangkan keilmuan dan memberikan inovasi terbaru tentang bedah robotik medik serta memberikan advokasi kepada para anggota dan masyarakat.
Untuk itu, ROBOMEDISIA akan melakukan edukasi publik, kegiatan edukasi dan publikasi ilmiah, pelatihan, standarisasi kompetensi, pelatihan dan sistem teknologi robotik, advokasi regulator serta afiliasi perkumpulan profesi dan seminar lain di dalam dan luar negeri.
HENNI S.
Discussion about this post