youngster.id - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menetapkan perubahan susunan pengurus perseroan. Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya memperkuat tata kelola perusahaan serta mendukung akselerasi transformasi yang dijalankan dalam lingkup TelkomGroup.
Direktur Utama Telkom masih dipegang oleh Dian Siswarini. Namun jabatan Wakil Direktur Utama yang dipegang Muhammad Awaluddin dihapuskan. Pergantian juga terjadi di jabatan Direktur Human Capital Management dari Henry Christiadi ke Willy Saelan. Kemudian ada jabatan baru, Direktur Legal & Compliance yang dipegang oleh Andy Kelana.
Perubahan juga terjadi di jajaran Komisaris Telkom. Nama Ismail sudah tidak tercantum. Beliau kini menjabat Sekjen Kementerian Komdigi. Muncul nama baru, Ira Noviarti mantan Direktur Utama PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebagai komisaris independen.
Tetapi Komisaris Utama masih dipegang oleh Angga Raka Prabowo yang juga Wakil Menteri Komunikasi dan Digital. Pihak Telkom menyatakan, perubahan pengurus ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat fondasi kepemimpinan Telkom dalam menghadapi dinamika industri digital.
“Telkom terus bertransformasi menjadi digital telco dan enabler ekosistem digital nasional yang berdaya saing global. Dengan struktur pengurus yang semakin solid, kami optimistis dapat mempercepat langkah transformasi, menghadirkan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan, serta memperkuat kontribusi Telkom bagi bangsa dan negara,” demikian pernyataan resmi Telkom usai (RUPSLB) Selasa (16/9/2025) di Jakarta.
Sepanjang enam bulan pertama tahun 2025, Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp73,0 triliun, dengan laba bersih mencapai Rp11,0 triliun dan margin laba bersih 15,0%. Capaian ini mencerminkan kombinasi efisiensi operasional dan penguatan disiplin modal yang konsisten. Profitabilitas Telkom juga tetap terjaga, ditandai dengan pencatatan EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) perseroan sebesar Rp36,1 triliun dengan EBITDA margin sebesar 49,5%.
“Menghadapi dinamika pasar dan kondisi makroekonomi, fundamental Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi digital tetap solid. Melalui penguatan fokus transformasi, Telkom memproyeksikan peluang pertumbuhan bisnis yang optimis pada periode semester dua. Sejalan dengan formasi kepemimpinan baru ini, Telkom kembali menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan solusi digital inovatif, memperkuat posisi sebagai digital telco berdaya saing global, dan memberikan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post