youngster.id - PT Hisamitsu Pharma Indonesia dengan produk Koyo Salonpas kembali mengajak anak muda Indonesia untuk berkolaborasi melakukan aksi nyata yang bermanfaat serta berdampak positif terhadap lingkungan luas melalui gerakan filosofisnya yang bertajuk ‘Rekatkan Kehangatan’.
“Gerakan ‘Rekatkan Kehangatan’ berpijak pada visi-misi Hisamitsu global dalam turut meningkatkan kualitas hidup setiap invidu di dunia. Selaras dengan visi, misi, dan filosofinya tersebut, kami menggelar gerakan ‘Rekatkan Kehangatan’ yang bertujuan menyebarluaskan inspirasi positif dan semangat pantang merasa letih di kalangan masyarakat luas, termasuk kalangan muda, untuk bersama-sama melakukan aksi nyata yang kontributif, penuh kepedulian dan persahabatan, guna ikut mewujudkan kualitas lingkungan dan masyarakat sekitar yang lebih baik,” kata Kato Hirofumi President Director PT Hisamitsu Pharma Indonesiapada press conference, Jumat (17/5/2019) di Pelataran Ramayana, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta.
Sementara itu Product Manager PT Hisamitsu Pharma Indonesia, Zulfadlimengungkapkan, gerakan ini telah dimulai sejak 2018. Diantaranya mengajak kalangan muda bersih-bersih gunung Gede Pangrango dari sampah, melakukan aktivitas di area publik untuk pantang malas melakukan gerak-badan. Pada tahun 2019 ini Salonpas mengajak kalangan muda untuk menjaga keutuhan ekosistem lingkungan melalui kegiatan menanam mangrove. Kegiatan ini sudah dimulai di Mangunharjo, Semarang.
“Esensi gerakan ‘Rekatkan Kehangatan’, Koyo Salonpas adalah menyebar inspirasi agar makin banyak masyarakat yang tergugah untuk turut melakukan kebaikan untuk lingkungannya, apapun jenis kebaikan yang mereka lakukan. Salonpas menyosialisasikan gerakan ini di 24 kampus di berbagai daerah di Indonesia guna mengajak mereka terlibat langsung, atau melakukan aktivitas positif sendiri untuk kemudian diunggah ke akun media sosial masing-masing serta menyerukan kepada orang lain untuk berbuat dan berbagi kisah kebaikan serupa,” terang Zulfadli.
Gerakan menanam mangrove dengan melibatkan kalangan muda yang menjadi tema gerakan ‘Rekatkan Kehangatan’ tahun ini mendapat sambutan positif dari pakar ilmu kelautan dan mangrove Institut Pertanian Bogor, Prof Dietriech Bengen. Ia mengatakan, Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki garis pantai hampir 100 ribu kilometer yang saat ini terancam oleh meningginya air laut akibat perubahan iklim.
“Meningginya air laut di banyak daerah telah mengakibatkan erosi dan abrasi. Salah satu faktor pendukung terjadinya abrasi dan erosi di daerah-daerah pesisir adalah rusaknya kawasan-kawasan mangrove. Penanaman kembali mangrove di pesisir tentu saja menjadi salah satu upaya efektif untuk mengantisipasi kemungkinan abrasi, penurunan permukaan tanah, dan rehabilitasi daerah-daerah dekat pantai di Indonesia. Namun, di luar itu, penyelamatan daerah pantai dan penanaman mangrove selain bisa berdampak positif pada ekologi, juga sosial dan ekonomi,” ujar Prof Dietriech Bengen.
Sementara itu, pakar psikologi dari Universitas Indonesia, Anna Surti Ariani menilai, gerakan yang mengajak anak-anak muda yang hidup di era digital dan sosial media ini untuk beraksi bersama dan bahu-membahu menyebarkan manfaat kepada lingkungan dan alam sekitar adalah sangat positif untuk mental dan karakter mereka.
“Gerakan ‘Rekatkan Kehangatan’ yang menekankan pada semangat kolaboratif, persahabatan, dan gotong-royong, menjadi salah satu solusi yang baik untuk membantu anak-anak muda zaman now meningkatkan kemampuan berinteraksi, serta menumbuhkan semangat persahabatan, berempati, berkontribusi, dan menghargai lingkungan sekitarnya,” ujarnya. Hal ini juga didukung brand Ambassador Salonpas, Nadine Chandrawinata. “Aksi nyata telah dilakukan adalah bentuk nyata dari kuatnya komitmen kalangan muda untuk dalam berkolaborasi penuh persahabatan berbuat kebaikan untuk keberlangsungan lingkungannya. Dengan berbagi semangat untuk pantang letih dalam beraksi nyata melalui akun media sosial mereka, saya berharap makin banyak anak muda-anak muda lainnya terinspirasi untuk berbuat kebaikan yang sama,” ucap Nadine.
STEVY WIDIA
Discussion about this post