youngster.id - Pelajaran matematika kerap terasa rumit dan kurang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada hakekatnya konsep matematika dapat diterapkan dalam pengembangan solusi digital yang berdampak. Hal ini yang ingin diwujudkan Samsung melalui program Samsung Innovation Campus 2025.
Corporate Marketing Director Samsung Electronics Indonesia Bagus Erlangga mengatakan, melalui pembelajaran Coding and Programming, IoT dan AI di SIC, Samsung ingin mengajak generasi muda memahami bagaimana konsep matematika berperan penting dalam pengembangan teknologi masa depan.
“Matematika bukan cuma angka di kelas, tapi bahasa utama teknologi sehari-hari. Melalui Samsung Innovation Campus, kami ingin generasi muda sadar bahwa kemampuan logika dan matematika bisa jadi kunci untuk menciptakan solusi nyata,” katanya dikutip Rabu (9/7/2025).
Menurut Bagus, program ini akan membawa semangat inklusif dan kolaboratif, dengan memperluas akses pelatihan ke lebih banyak pelajar dari berbagai latar belakang, termasuk daerah-daerah yang selama ini memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan teknologi.
Peserta tidak hanya belajar Coding and Programming, Internet of Things (IoT), dan Artificial Intelligence (AI), tetapi juga memahami bagaimana struktur berpikir matematis, logika algoritma, dan pemodelan data diterapkan untuk menyelesaikan masalah nyata. Dalam setiap proyek dan tantangan, mereka didorong untuk berpikir kritis dan kreatif, mengubah angka dan rumus menjadi solusi konkret yang relevan.
“Kami tidak hanya mengajarkan Coding dan AI, tapi juga membangun kepercayaan diri mereka menjadi inovator masa depan,” ujarnya.
Selain pembelajaran teknis yang diberikan, peserta juga akan dibimbing untuk mengembangkan soft skills seperti kerja tim, komunikasi, dan pemecahan masalah melalui pendekatan proyek nyata (project-based learning).
“Dengan demikian, SIC tidak hanya membekali peserta dengan keahlian teknis, tetapi juga membentuk mindset inovatif yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dunia kerja dan menciptakan dampak sosial melalui teknologi,” pungkasnya.
Saat ini SIC telah menjangkau lebih dari 14.000 pelajar dan mahasiswa di Indonesia. Banyak alumni SIC telah membuktikan bahwa matematika memegang peranan penting dalam dunia kerja digital. Salah satu contohnya adalah Angeline Rachel dari tim Rarevolution, tim terbaik di SIC Batch 6. Mereka mengembangkan PawPal, sebuah boneka pintar berbasis IoT dan AI yang dirancang untuk menemani anak belajar secara interaktif.
“PawPal kami kembangkan berangkat dari pemahaman akan logika pemrograman dan struktur data. Dalam prosesnya, matematika berperan besar, mulai dari struktur if-else, pengambilan keputusan, hingga algoritma percakapan dan fitur Math Adventures yang dirancang untuk memperkuat logika numerik anak,” ungkap Angeline.
SIC Batch 7 yang akan dibuka pada 15 Juli 2025. Untuk itu, Samsung mengajak generasi muda untuk melihat matematika dari sudut pandang baru, bukan hanya teori di atas kertas, melainkan sebagai alat untuk membangun masa depan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post