Satu dari Dua Orang Di Dunia Akan Menderita Rabun Jauh

Jajaran eskekutif Philips Lighting berfoto bersama narasumber talk show “Dampak Pencahayaan LED Berkualitas ‘Eye Comfort’ bagi Kesehatan dan Kenyamanan Mata” di Jakarta. (Foto: Fahrul Anwar/Youngster.id)

youngster.id - Dunia sekarang ini sedang dihadapkan pada tingginya penderita miopia (rabun jauh). Bahkan organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan satu dari dua orang di dunia akan menderita rabun jauh pada tahun 2050.

Philips Lighting, Euronext: Light mengumumkan temuan yang menunjukkan bahwa orang dewasa di seluruh dunia kurang memperhatikan mata mereka. Rupanya beban mata semakin meningkat karena kita menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan sambil melihat layar komputer dan gawai lainnya.

“Kita perlu terus meningkatkan kepedulian masyarakat Indonesia akan pentingnya melakukan pemeriksaan mata secara berkala untuk mencegah gangguan mata. Pemeriksaan mata bahkan menjadi semakin penting bila kita memiliki faktor risiko usia, diabetes, dan riwayat penyakit mata dalam keluarga contohnya glaukoma. Pencahayaan yang berkualitas sangat vital bagi anak-anak saat mereka membaca dan belajar, juga bagi orang dewasa dalam melakukan pekerjaan yang membutuhkan penglihatan yang baik,” ujar dr. Gitalisa Andayani, Sp.M(K) mewakili Persatuan Dokter Mata Indonesia saat ditemui di rumah Maroko kawasan Menteng Jakarta Kamis (26/10/2017).

Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 8.000 orang dewasa di sebelas negara: Tiongkok, Republik Ceko, Perancis, Jerman, Indonesia, Polandia, Spanyol, Swedia, Thailand, Turki dan Amerika Serikat untuk mengetahui bagaimana pencahayaan LED berkualitas dapat membantu mata menjadi lebih nyaman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun rata-rata orang menghabiskan waktu lebih dari enam jam sehari di depan layar, hanya 42% dari mereka menggunakan pencahayaan, yang lebih lembut bagi mata. Hasil penelitian yang sama juga menunjukkan bahwa dalam membeli lampu, hanya sepertiga dari responden (32%) yang menyatakan mereka mempertimbangkan dampak kenyamanan bagi penglihatan.

Ketika menyangkut pencahayaan dan kenyamanan mata, orang juga tidak bertindak berdasarkan keyakinan mereka. Meskipun 74% dari responden yang disurvei setuju bahwa kualitas pencahayaan berdampak pada penglihatan, hanya 28% yang akan memilih bohlam yang lebih nyaman bagi mata mereka terlepas dari faktor harga. Selain itu, sementara 66% orang mengatakan bahwa mereka secara hipotetis mengeluarkan uang lebih banyak untuk bohlam jika terbukti bagus untuk penglihatan mereka, hanya 42% yang secara aktif memilih pencahayaan yang lebih lembut di mata.

“Anak-anak harus meluangkan waktu untuk beraktivitas di luar rumah (outdoor) setiap harinya agar terhindar dari miopia atau rabun jauh. Kita harus melindungi mata dengan melakukan kegiatan di bawah pencahayaan yang baik, menghindari paparan sinar UV-B, tidak merokok, serta menggunakan pelindung mata saat bekerja, untuk menghindari cedera.” sambungnya.

Menurut Rowena Lee, Senior Vice President, Business Group LED di Philips Lighting mengatakan kualitas pencahayaan tidak hanya terkait dengan masa pakai yang lama, tapi juga sangat penting untuk memastikan mata agar tidak lelah dan terasa nyaman.

“Jadi akan sangat penting untuk memilih LED berkualitas tinggi yang tidak berkedip. Ini merupakan hal mendasar bagi tim ilmuwan kami yang bekerja keras tanpa mengenal lelah untuk mengembangkan LED berkualitas dan unggulan yang disukai konsumen karena lebih nyaman bagi mata.” ujar Rowena.

Philips Lighting telah mengembangkan kondisi pengujian yang mendetil untuk mengevaluasi kedipan cahaya yang merupakan kriteria nyaman. Dalam kriteria ini, Philips LED diperiksa untuk memastikan produk memenuhi standar tinggi yang ditetapkan sekaligus hemat energi dan memiliki masa pakai rata-rata lebih dari sepuluh tahun. Semua bohlam Philips LED yang dilengkapi dengan logo EyeComfort pada kemasannya memberikan pencahayaan yang nyaman bagi mata. Ini berarti konsumen akan menikmati pencahayaan LED berkualitas tinggi yang tidak berkedip, tidak silau, serta memiliki distribusi cahaya yang merata sehingga mata menjadi lebih nyaman dan rileks.

“Kriteria Eye Comfort membuat bohlam LED kami lebih menonjol. Kenyamanan mata harus dijadikan prioritas dalam mewujudkan kesejahteraan diri, dan kami menyediakan cara termudah untuk mencapainya yaitu dengan menyediakan bohlam LED berkualitas tinggi bagi masyarakat Indonesia,” tutup Rami Hajjar, Country Leader Philips Lighting Indonesia.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version