youngster.id - SCG mengumumkan hasil kinerja 9 bulan pertama di 2017. Fokus strategis perusahaan untuk menciptakan inovasi serta investasi pada perusahaan rintisan (start-up company) melalui permodalan ventura kelas dunia.
Roongrote Rangsiyopash, Presiden dan CEO SCG, memaparkan SCG mendukung terciptanya inovasi dengan menghubungkan kolaborasi R&D dari seluruh dunia melalui Open Innovation Center untuk menciptakan dan mengembangkan inovasi produk dan layanan yang dapat lebih cepat dan lebih baik dalam melayani permintaan konsumen.
“SCG juga mendorong untuk ke depan dalam hal kerja sama dengan jaringan start-up di seluruh dunia melalui investasi oleh AddVentures, sebuah perusahaan yang menyediakan modal ventura bagi perusahaan-perusahaan (company’s corporate venture capital). SCG baru-baru ini menginvestasikan Funds of Funds melalui modal ventura kelas dunia untuk mendorong pertumbuhan ekosistem start-up yang berkesinambungan di seluruh wilayah ASEAN,” ungkap Roongrote dalam pernyataan resmi, Senin (6/11/2017).
Sampai saat ini, lebih dari 6.500 orang telah mengunjungi pusat inovasi tersebut, dengan lebih dari 30 proyek di dalam jaringan pipa untuk kolaborasi lebih lanjut untuk penelitian dan pengembangan.
Laporan SGC 9 bulan pertama menunjukkan terjadi sedikit penurunan laba dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya (y-o-y). SCG mengumumkan laba SCG untuk 9 bulan pertama tahun 2017 tercatat Rp 11.707 Miliar (US $ 1.239 juta), turun 3% y-o-y, dari persaingan yang ketat serta pelemahan bisnis cement building materials di pasar Thailand.
Sedangkan pendapatan dari penjualan meningkat 4% y-o-y menjadi Rp 130.532 Miliar (US $ 9.849 Juta), sebagian besar mencerminkan harga chemical yang lebih tinggi. Pendapatan ekspor menyumbang 27% dari Pendapatan Gabungan dari SCG, yang meningkat sebesar 5% y-o-y menjadi Rp 86.009 Miliar (US $ 2.659 Juta).
Untuk pasar Indonesia, pendapatan penjualan dari SCG Q3 / 17 adalah sebesar Rp 2.989 Miliar (US $ 226 Juta), yang merupakan kenaikan 15% y-o-y terutama dari bisnis chemicals. Untuk 9 bulan pertama tahun 2017, SCG mencatat pendapatan dari penjualan di Indonesia sebesar Rp 8.133 Miliar (US $ 614 Juta).
Roongrote mengatakan, “Untuk 9 bulan pertama di 2017, pendapatan SCG dari produk dan layanan bernilai tambah tinggi (High Value-Added) mencapai Rp 50.543 Miliar (US $ 3.814 juta), meningkat 7% dari tahun sebelumnya, dan terhitung 39% dari total pendapatan penjualan.
Perusahaan menginvestasikan lebih dari Rp 928 Miliar (US $ 70 Juta), atau 0,7% dari pendapatan penjualan, pada penelitian dan pengembangan (research and development) selama periode tersebut.
Lebih lanjut sang CEO menegaskan, perusahaan terus mendorong strategi bisnisnya sebagai respons terhadap transformasi digital dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT) untuk terus memaksimalkan efisiensi bisnis.
Berkaitan dengan aktivitas perusahaan terbaru di Indonesia, SCG baru-baru ini menyelenggarakan Investment Forum 2017 yang bertujuan untuk mendorong semua pemangku kepentingan untuk memberikan kontribusi dan peranan penting mereka terkait Investasi Langsung Asing (FDI) di Indonesia. Melalui forum tersebut, SCG berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia seiring dengan percepatan infrastruktur yang digalangkan pemerintah dan peningkatan proyek investasi swasta yang merupakan pendorong utama untuk menjadikan Indonesia sebagai negara pemimpin ekonomi di Asia Tenggara.
STEVY WIDIA