Selaraskan Kurikulum Merdeka, Samsung dan Kemendikbudristek Gelar Pelatihan untuk Guru

Peserta training of trainers (ToT)

Para Peserta training of trainers (ToT) yang diadakan oleh STI & BBPPMPV BOE ini terlihat antusias memperhatikan materi yang diberikan oleh pelatih (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Untuk menyelaraskan program pendidikan Samsung Tech Institute (STI) dengan kurikulum Merdeka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Samsung dan Kemendikbudristek mengelar training of trainers (ToT) untuk guru-guru SMK yang berada di bawah binaan STI di Malang. Kegiatan ini melibatkan 114 guru dari 76 SMK dari berbagai daerah di Indonesia.

Program ToT juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru, sehingga nantinya SMK yang akan mengembangkan konsentrasi Hand Held Product (HHP), Digital Appliance (DA), maupun Audio Video (AV) akan mampu menghasilkan lulusan yang siap diserap industri maupun berwirausaha.

Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia mengatakan, program ToT ini adalah bagian dari upaya penyelarasan kurikulum dan implementasi dari program link and match antara pendidikan dan dunia usaha.

“Kami berharap melalui program ini kompetensi guru-guru SMK semakin meningkat, khususnya dalam hal keselarasan kurikulum dengan kebutuhan industri dan penguatan soft skills, sehingga pendidikan vokasi seperti SMK betul-betul bisa mencetak lulusan yang siap kerja atau siap berwirausaha,” kata Ennita Pramono, dikutip Jumat (25/11/2022).

Dr. I Gusti Made Ardana, Kepala BBPPMPV BOE Kemendikbudristek menyambut positif pelaksanaan kegiatan ToT dengan fokus para guru STI. Pasalnya, merujuk pada data yang ada,  masih banyak guru di Indonesia memiliki kemampuan terbatas dalam menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

“Maka yang kita lakukan ini sudah sesuai dengan upaya untuk meningkatkan literasi teknologi guru-guru kita. Selain itu, kegiatan ini juga sudah mengacu pada tiga dari enam strategi implementasi kurikulum Merdeka melalui komunitas belajar, berbagi praktik baik, dan bekerja sama dengan mitra pembangunan. Implementasi kurikulum Merdeka di jenjang SMK akan memperkuat link and match antara pendidikan dan industri, sebab kurikulum ini memiliki struktur yang lebih sederhana dan mendalam, lebih relevan dan interaktif serta fleksibel untuk mengikuti perkembangan teknologi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyiapkan siswa SMK menghadapi perubahan yang cepat di industri,” papar Ardana.

ToT yang digelar STI tahun ini merupakan upaya penyelarasan program STI dengan kurikulum Merdeka. Penyelarasan kurikulum ini dipadukan dengan materi dari Samsung seperti pengenalan produk-produk terbaru smartphone, audio visual seperti TV dan perangkat audio, serta pengenalan digital appliance seperti mesin cuci, kulkas, dan penyejuk udara. Para peserta juga mendapatkan materi mengenai penguatan soft skills.

STI sendiri sejak awal merupakan program pendidikan dari Samsung yang menyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi yang dibutuhkan industri. Program STI memberikan kesempatan bagi para siswa untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri, serta mampu memperbesar peluang kerja ketika mereka lulus. Inisiatif ini sekaligus mendukung program link and match yang digaungkan oleh pemerintah sejak tahun 2017.

 

HENNI SOELAEMAN

Exit mobile version