youngster.id - Usai mendapat suntikan dana segar Shopee melakukan penetrasi pasar Indonesia. Untuk itu Shopee berkolaborasi dengan J&T Express untuk menggandeng para pelaku UKM di daerah.
“Kami ingin menargetkan orang-orang di daerah yang belum pernah mencoba online shopping, untuk menjadi jutaan pengguna berikutnya,” ungkap Achmad Alkatiri Marketing Lead Shopee Indonesia dalam keterangan resmi, Senin (12/6/2017).
Menurut Achmad, Shopee merasa punya peluang untuk terus berkembang. Apalagi jumlah pembeli dari luar Jabodetabek terus bertambah hingga mencapai 80% dari total konsumen di tanah air.
Oleh karena itu Shopee bersama J&T Express menggelar acara bertajuk Ngupee Shopee bersama J&T Express ini pada tanggal 3 dan 10 Juni 2017 di Jakarta, Bekasi, Bandung, Semarang, Medan, Bogor, Malang, Solo, dan Balikpapan.
Tujuan dari program ini menurut Achmad adalah untuk pengembangan komunitas, terutama di daerah penghasil UKM yang potensial seperti di Malang dan lainnya. “Tujuan kami di sini adalah melakukan pengenalan dan edukasi seputar penggunaan Shopee melalui teman-teman komunitas untuk mengajak rekan mereka yang masih offline,” ujar Achmad.
Campaign, Events, dan Community Manager Shopee Monica Viona menjelaskan, program roadshow ini tidak hanya berfokus pada konversi pengguna baru saja. Tetapi juga untuk membantu memecahkan masalah yang dialami rekan sesama penjual lain, terutama mereka yang baru bergabung dalam komunitas Kampus Shopee.
“Selain itu kami juga menyadari bahwa peran komunikasi pusat dalam melayani komunitas bukanlah hal yang mudah jika telah melibatkan beberapa kota sekaligus di Indonesia,” ujar Monica.
Sebelumnya, program sejenis juga telah untuk membantu pengembangan bisnis UKM terkait tantangan biaya logistik. Program layanan ongkos kirim gratis ini telah berjalan lebih dari setahun. “Program subsidi” ini tampaknya masih akan dilanjutkan hingga waktu yang belum diputuskan. J&T Express menjadi partner dari program layanan ongkos kirim gratis bagi para pelanggan Shopee mulai dari Juni 2017.
E-commerce milik SEA baru saja memperoleh pendanaan senilai US$550 juta (sekitar Rp7,3 triliun) pada Mei 2017 lalu. Saat ini mereka memiliki lebih dari 52 juta listing aktif per Maret 2017 dengan 200.000 transaksi harian per Mei 2017 untuk wilayah Indonesia saja. Atas pertumbuhan tersebut, pasar di Indonesia telah berkontribusi sekitar 45 % dari total bisnis keseluruhan di tujuh negara.
STEVY WIDIA