youngster.id - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus terus mengembangkan proses pembelajaran dan inovasi di perusahaannya guna menghadapi tantangan zaman yang kian menantang. Salah satu wujudnya adalah mendirikan BUMN Center of Excellence yang terdiri dari learning institute dan research institute.
Alex Denni, Deputi Bidang SDM & Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN mengatakan, kedua institusi ini diwajibkan berdiri permanen baik di setiap BUMN maupun klaster sinergi antar BUMN, sehingga bukan sekedar formalitas.
Peresmian Telecommunication & Media Institute (TMI) secara daring di Jakarta, Selasa pekan lalu. Turut hadir dalam acara tersebut Asisten Deputi Bidang SDM & Teknologi Informasi Kementerian BUMN Imam Bustomi, Direktur Human Capital Management Telkom Afriwandi, Direktur SDM dan Hukum Danareksa Muhammad Irwan, Direktur Komersial PFN Suciati Eka, dan Kabid SDM PPA Indra Budi Cahyono.
Telecommunication & Media Institute (TMI) terdiri dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk bersama Perum Produksi Film Negara (PFN), PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), dan PT Danareksa. Selain TMI, secara keseluruhan ada 12 kluster yang didirikan Kementerian BUMN.
“Akselerasi transformasi di BUMN saat menjadi sangat penting disebabkan adanya perubahan yang demikian tinggi dan kompetisi bisnis. Karena itu, dalam Rapim yang dipimpin Pak Menteri BUMN dan seluruh pimpinan, memutuskan BUMN harus punya learning institute dan riset institute yg dedicated,” katanya.
Dari sinergi keempat BUMN tersebut, diproyeksikan akan tercipta IT B2B Solution Schools & Labs, Content Creation School & Lab, Business Restructuring School & Lab, Stock Market School & Lab, Digital School & Lab, dan Communication School & Lab.
Alex melanjutkan, kehadiran BUMN Center of Excellence seperti TMI diprioritaskan untuk melahirkan world class leader dan talenta unggul. Selain itu, akan ada percepatan praktek manajemen standar global, perluasan kapabilitas digital, serta membangun teknologi spesifik yang dibutuhkan sebuah BUMN agar tetap relevan seiring perkembangan zaman.
“Diharapkan, dari learning center tersebut akan lahir sikap active learning yang cepat membangun inovasi baru. Sementara dari reseach learning akan melahirkan inovasi-inovasi termasuk model bisnis baru yang sesuai tuntutan masyarakat,” katanya.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengatakan, TMI merupakan wujud kontribusi Telkom dalam mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing. Melalui riset, inovasi, dan pembelajaran yang dilakukan secara terpadu, TMI berkontribusi kepada pengembangan ekosistem digital yang kuat serta talenta digital berstandar internasional.
“Ini merupakan pekerjaan kita bersama yang kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak yang memiliki visi yang sama untuk TMI, seperti akademisi/universitas, bisnis (BUMN), komunitas, pemerintah, dan penyedia teknologi.Bersama-sama kita dapat memperoleh manfaat dari pengembangan inovasi yang dihasilkan, meningkatkan daya saing dan mendorong kinerja perusahaan serta meletakkan fondasi yang kuat dan menjadi penggerak kemandirian teknologi serta pusat inovasi bangsa dalam menjawab tantangan ekonomi digital demi menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara ,” ungkap Ririek.
Discussion about this post