youngster.id - Muhammad Daanni Irsyaad, Siswa SMK Muhammadiyah Kudus berhasil menjadi juara pertama pada kompetisi Cisco Networking Academy Netriders Asia Pasifik dan Jepang 2016.
“Saya bangga bisa menjadi juara 1, ini berkat kerja keras dari Sekolah dan keluarga dalam mendukung saya. Saya juga berterima kasih kepada Sekolah dan Djarum Foundation. Berkat mereka, saya dapat menjuarai perlombaan ini,” kata Irsyaad dalam keterangan pers Indonesia Academy Conference 2016 Jumat (7/10/2016) di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung, Jawa Barat. Irsyaad adalah siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) SMK Muhammadiyah Kudus binaan Djarum Foundation.
Cisco Networking Academy Netriders Asia Pasifik dan Jepang 2016 digelar pada 15 September di Indonesia. Irsyaad berhasil menyisihkan lebih dari 400 peserta dari sembilan negara yaitu Australia, Indonesia, India, Kamboja, Srilanka, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Hal ini menunjukan bahwa siswa SMK asal Kota Kudus mampu bersaing dengan mahasiswa setingkat perguruan tinggi se-Asia Pasifik.
Program Manager Social Innovation Group – Indonesia Adri Gautama menambahkan setiap tahun, Cisco Networking Academy menyelenggarakan kompetisi NetRiders yang menguji keahlian siswa dalam hal teori dan praktek yang diikuti oleh siswa Cisco Academy aktif seluruh dunia.
“Harapan kami, hal ini dapat meningkatkan semangat belajar dan kepercayaan diri siswa siswi kami karena kami yakin mereka memiliki kemampuan dan keahlian untuk menghadapi persaingan tingkat Asia Pasifik bahkan tingkat dunia,” kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan Djarum Foundation melalui program Peningkatan Kualitas SMK, terus berupaya meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Dan SMK Muhammadiyah Kudus binaan Djarum Foundation juga berhasil membawa empat siswanya untuk menduduki peringkat 10 besar.
“Tidak hanya sukses merebut posisi teratas pada ajang bergengsi ini, tetapi mereka juga berhasil mengungguli lawan yang datang dari perguruan tinggi terbaik se-Asia Pasifik,” kata Adri.
Saat ini baru 45 institusi setingkat SMA/SMK yang aktif menerapkan kurikulum Cisco dari total 162 institusi di seluruh Indonesia.
STEVY WIDIA