SM Young Architect Competition 2017, Ajang Unjuk Gigi Arsitek Muda

Monas, salah satu bangunan monumental hasil sayembara. (Foto: Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Sinar Mas Land menggelar Young Architect Competition (SMLYAC) 2017. Kompetisi ini memberi peluang bagi arsitek muda, yang berusia di bawah 30 tahun untuk naik kelas, sejajar dengan biro-biro arsitek yang telah memiliki nama besar.

Head of Corporate Communication Panji Himawan mengatakan, SMLYAC 2017 merupakan wujud komitmen dan dukungan Sinar Mas Land kepada dunia pendidikan dan arsitektur di Indonesia.

“Mudah-mudahan, arsitek muda Indonesia bisa bersaing dengan arsitek dunia. Karya arsitek muda dapat berprestasi di kancah internasional dan dikenal semua orang. Jadi kompetisi ini semacam wadah bagi mereka untuk menunjukan karya, inovasi, dan gagasan dalam bidang arsitektur,” kata Panji dalam siaran pers, Rabu (18/10/2017) di Bandung. Sinar Mas Land mensosialisasikan kegiatan itu di Kampus Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung, Jawa Barat.

Menurut Panji, sebagai penyelenggara kompetisi telah menggelar sosialisasi di enam kampus se-Jabotabek, seperti Universitas Indonesia (UI). Sedangkan di Bandung, sosialisasi berlangsung di Unpar, ITB, dan Itenas. SMLYAC 2017 diluncurkan pada 12 September dan penutupan bagi peserta untuk menyerahkan karya pada 12 November 2017.

Pendaftaran dan penyerahan karya bisa dilakukan secara online melalui situs www.smlyac.com. Karya akan diseleksi oleh tim juri internal dan eksternal. Dari setiap kategori dipilih masing-masing lima finalis. Mereka akan diundang ke BSD untuk mempresentasikan karyanya dan juri memilih pemenangnya.

Peserta mahasiswa boleh berkelompok maksimal lima orang dengan ketua tim harus semester 7. Tim mahasiswa calon arsitektur ini juga boleh didampingi oleh dosen pembimbing. Sedangkan peserta arsitek profesional yang boleh ikut, harus berusia 30 tahun ke bawah.

Juara dari peserta mahasiswa kategori resodensil dan komersil akan mendapatkan hadiah Rp75 juta, peringkat kedua Rp50 juta, dan peringkat ketiga Rp25 juta. Sedangkan peserta kategori digital work in space yang diikuti umum atau arsitek muda, juara mendapat hadiah Rp100 juta.

“Selain itu, juara dari mahasiswa bakal diberi kesempatan magang di Sinar Mas Land. Setelah lulus, bisa saja dia direkrut menjadi karyawan,” ujar dia. Dan sambung Panji, karya para juara nanti tak menutup kemugkinan dibangun oleh Sinar Mas Land.

“Ada arah ke sana. Tetapi ini kan lomba gagasan, karya-karya para juara menjadi inspirasi. Setelah melalui survei dan penelitian mendalam oleh tim, baru menjadi konsep siap bangun,” tutur Panji.

Her Pratama, salah satu juri Youth Arcitech Comprtition (SMLYAC) 2017 yang digelar Sinar Mas Land, mengatakan, sayembara ini memberi peluang bagi arsitek muda, baik yang masih sekolah maupun yang berusia di bawah 30 tahun dan telah berkecimpung dalam bidang arsitek secara profesional untuk naik kelas, sejajar dengan biro-biro arsitek yang telah memiliki nama besar.

“Jadi jangan pernah menganggap ini sayembara biasa. Tetapi sejarah membuktikan sayembara-sayembara yang berskala kota mampu memberikan kontribusi positif bagi kota tersebut, misalnya Masjid Istiqlal. Bangunan monumental ini lahir dari sayembara yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia,” kata Her.

STEVY WIDIA

Exit mobile version