SOHO Pancoran Akomodir Kebutuhan Entrepreneur Muda dan Startup

SOHO Pancoran

youngster.id - Kini masyarakt perkotaan akan mulai akrab dengan istilah soho alias small office/home office. Properti ini menggabungkan hunian dan kantor dalam satu unit. Kini, para entrepreneur muda dan perusahaan rintisan (startup) bisa menikmati layanan properti ini.

PT Agung Podomoro Land Tbk, melalui anak usahanya PT Cipta Pesona Karya melakukan tutup atap dari proyek gedung multiguna bertajuk SOHO Pancoran pada Kamis, (3/3/2016) di Jakarta Selatan. Konsep ini memungkinkan calon pembeli untuk membuka kantor sekaligus menjadikannya tempat tinggal.

Terdiri dari dua menara setinggi 20 dan 30 lantai dengan total kamar 346 unit, Soho Pancoran mengakomodir kebutuhan para entrepreneur muda dan pelaku startupyang membutuhan ruang kantor untuk 10 hingga 15 karyawan. Di sisi lain, ruang tersebut juga bisa digunakan oleh pelaku usaha sebagai tempat tinggal.

“Dengan berkembangnya bisnis startup di Indonesia, perseroan menyediakan fasilitas pendukung bagi mereka. Salah satunya menyediakan lokasi kantor dan juga hunian bagi para pebisnis startup,” ujar Veri Y Setiady, Vice President Director Agung Podomoro Land (APLN), dalam siaran pers-nya.

Menurut Veri, sebenarnya konsep soho sudah dipikirkan APLN sejak tahun 2012 lalu. Namun, produk baru terwujud empat tahun setelahnya. Ini patut dimaklumi mengingat geliat startup mulai mengalir deras sejak setahun terakhir.

Mengenai harganya, disebutkan Veri, Soho Pancoran dibanderol mulai Rp 3 miliar per unit dengan kenaikan 16% per tahun. Kedua menara (North dan South Wing), menawarkan tipe unit dengan luas mulai dari 93 m2 hingga 133 m2.

Diklaim Kiky Rahardjo, Project Director SOHO Pancoran, saat ini, 70% dari unit yang tersedia di Soho Pancoran sudah terjual.

“Mayoritas pembeli adalah end-user dan akan difungsikan sebagai kantor. Demikian juga untuk prosesi hand over akan dilakukan pada akhir 2016,” ungkapnya.

APLN juga telah menggarap proyek serupa bertajuk Soho Podomoro City yang bersebelahan dengan superblok Central Park, Jakarta Barat.

 

ANGGIE ADJIE SAPUTRA

Editor : STEVY WIDIA

Exit mobile version