youngster.id - Berdasarkan data terakhir, angka stunting di Indonesia sebesar 30,8% . Angka ini masih jauh dari batas maksimal stunting yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebesar 20%.
Menindaklanjuti hal tersebut, Sehati Group menghadirkan solusi kesehatan maternal Sehati TeleCTG. Ini merupakan layanan kesehatan maternal jarak jauh terpadu, berbasis inovasi dan teknologi tepat guna, yang secara sinergis memberikan informasi lengkap dan real time mengenai kehamilan kepada para penggunanya.
Ari Waluyo Co-Founder & Chief Executive Officer Sehati Group mengatakan, Sehati Group lahir dari analisa pihaknya terhadap kondisi kesehatan saat ini, di mana penurunan AKI, AKB dan stunting menjadi prioritas pemerintah. Hal penting yang perlu menjadi perhatian antara lain, pemenuhan nutrisi selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan terlatih yang dilengkapi dengan fasilitas kesehatan yang mumpuni, serta distribusi layanan kesehatan yang menjangkau hingga pelosok Tanah Air.
“Karenanya, Sehati Group, melalui solusi Sehati TeleCTG memahami hal tersebut dan membuat terobosan dalam hal layanan kesehatan untuk menjangkau bidan dan ibu hamil hingga ke pelosok-pelosok daerah. Kami percaya setiap ibu berhak menjalani kehamilan yang menyenangkan dan menenangkan, sebagai kunci generasi selanjutnya yang lebih berkualitas,” ucap Ari pada diskusi dengan media bertajuk Sehat dan Berkualitas Senin (16/12/2019) di Jakarta.
Menurut dia, hingga saat ini solusi Sehati TeleCTG telah digunakan oleh 20.000 ibu hamil dan lebih dari 10.500 bidan di 11 provinsi dan 27 Kabupaten Indonesia. Solusi Sehati TeleCTG terdiri dari aplikasi Ibu Sehati, Bidan Sehati, TeleCTG Sehati, Dashboard Sehati, dan Pusat Konsultasi yang dapat digunakan oleh ibu hamil, bidan, dokter kandungan, maupun pemerintah pusat dan daerah dalam membuat keputusan, kebijakan, dan proyeksi lebih jelas.
“Melalui solusi Sehati TeleCTG beroperasi di daerah terpencil maupun perkotaan. Salah satu Kabupaten yang telah menggunakan solusi ini adalah Indramayu dan Kupang, hasil kerja sama antara Sehati Group dengan Kementerian Desa PDTT dan Dinas Kesehatan setempat. Penggunaan solusi Sehati TeleCTG di Kabupaten Indramayu dan Kupang, telah berhasil menurunkan jumlah ibu dan bayi yang meninggal, mendeteksi faktor resiko, meningkatkan angka rujukan dini dan identifikasi faktor resiko yang berpotensi menyebabkan stunting intra-uterine,” paparnya.
Sementara itu, Mariana A. Sailana Pengelola KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang juga telah menggunakan solusi Sehati TeleCTG di 14 puskesmas sejak Desember 2018. Dengan teknologi Sehati TeleCTG, sebanyak 47 bidan berhasil memeriksa 1.471 ibu hamil, dan mendeteksi 991 ibu hamil berisiko.
“Kami juga berhasil menurunkan AKI dari sebelumnya 8 jiwa menjadi 5 jiwa. Faktor risiko kehamilan yang umumnya kami deteksi adalah anemia, kehamilan terlalu dekat, serotinus, kurangnya nutrisi ibu dan usia terlalu tua,” ucap Mariana.
Selain di dalam negeri, Sehati Group juga memberikan solusi kesehatan maternal untuk backbone jaringan 5G di 4 negara berkembang, yaitu Columbia, Peru, Chili, dan Argentina. Kerja sama dengan Columbia akan dilakukan pada Februari 2020 untuk pemenuhan solusi Sehati TeleCTG di 3.000 desa.
FAHRUL ANWAR