youngster.id - Menyongsong tahun 2020, produsen Kutus Kutus Tamba Waras menggelar konser musik Mahakarya. Iwan Fals, God Bless, Rossa serta Isyana Sarasvati tampil dalam konser dengan dengan iringan Erwin Gutawa Orchestra dan tata panggung Jay Subyakto Minggu (8/12/2019) malam di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta.
Servasius Bambang Pranoto, penemu dan peramu Kutus Kutus Tamba Waras mengatakan, konser Mahakarya Kutus Kutus merupakan apresiasi terhadap para reseller yang selama ini telah mendukung penyebaran manfaat Kutus Kutus Tamba Waras kepada lebih banyak orang.
“Bagi saya, musik sendiri adalah sebuah mahakarya, yang lahir dari inspirasi, perenungan dan kreativitas. Demikian pula Kutus Kutus Tamba Waras. Itulah mengapa Konser Mahakarya Kutus Kutus menjadi sarana yang tepat untuk berbagi kebahagiaan bersama para mitra yang telah membantu membawa kebaikan Kutus Kutus Tamba Waras. Ini juga menjadi momen penanda bahwa Kutus Kutus Tamba Waras siap memberi dampak yang lebih besar lagi, dari Bali untuk Indonesia dan dunia,” jelas Servasius pada jumpa pers usai gelaran konser Mahakarya Kutus Kutus, Minggu (8/12/2019) di Jakarta.
Di bawah aransemen langsung Erwin Gutawa, musik dan lagu terangkai untuk merepresentasikan nilai-nilai ke-Indonesia-an sekaligus menggambarkan perjalanan Kutus Kutus Tamba Waras menuju kesuksesan.
“Seperti tajuk konser ini, Kutus Kutus Tamba Waras merupakan sebuah mahakarya asli Indonesia yang memberikan manfaat begitu luas. Semangat juang Kutus Kutus Tamba Waras tersebut yang ingin saya gambarkan lewat orkestrasi nada dan penampilan para bintang. Harapannya, audiens tak hanya terhibur, tetapi semakin termotivasi untuk terus berkomitmen bersama Kutus Kutus Tamba Waras,” ujar Erwin Gutawa Music Director Konser Mahakarya Kutus Kutus.
Selama kurang lebih 120 menit, Erwin Gutawa bersama jajaran penampil menghadirkan lebih dari 20 kreasi, termasuk gubahan baru untuk tembang-tembang tenar, seperti ‘Oemar Bakrie’ dan ‘Aku Bukan Plilihan’ (Iwan Fals), ‘Kau Adalah’ dan ‘Tetap dalam Jiwa’ (Isyana Sarasvati), ‘Tegar’ dan ‘Ayat-ayat Cinta’ (Rossa), serta ‘Syair Kehidupan’ dan ‘Panggung Sandiwara’ (God Bless). Sementara, Kompiang Raka dan para penari muncul dalam segmen awal untuk membangun nuansa Pulau Dewata nan khas.
Panggung megah turut memvisualisasikan kekayaan alam Bali tempat lahir dan berkembangnya Kutus Kutus Tamba Waras. Tak kalah menarik, kelompok seni Bali Kompiang Raka turut mewarnai pagelaran, memberikan kekhasan Kutus Kutus Tamba Waras yang berasal dari Pulau Dewata. Konser Mahakarya Kutus Kutus dihadiri sekitar 4.000 mitra reseller dari seluruh penjuru Indonesia, bahkan mancanegara.
“Keindahan Bali merupakan mahakarya Sang Pencipta yang menjadi kebanggaan Indonesia. Karenanya, untuk Konser Mahakarya Kutus Kutus ini, saya menghadirkan konsep desain dan tata panggung yang terilhami pesona pulau tersebut, seperti latar vertikal – dari Gunung Agung, dan panggung bertumpuk – dari area persawahan terasering. Diperkuat pula dengan video mapping dan multimedia yang menyarikan kisah sukses Kutus Kutus Tamba Waras,” tutur Jay Subyakto selaku Art Director Konser Mahakarya Kutus Kutus.
Dari industri rumahan, kini produksi Kutus Kutus Tamba Waras telah mencapai 800 ribu sampai 4,7 botol per bulan, dengan distribusi yang hingga mancanegara dan varian kemasan yang semakin berkembang. Menyongsong 2020, Kutus Kutus Tamba Waras bertekad menguatkan jaringan mitra reseller dan melebarkan pasar untuk jangkauan yang lebih mendunia, salah satunya dengan menyiapkan sentra produksi di Eropa.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post