youngster.id - Plaform streaming audio Spotify mengumumkan bahwa mereka telah memiliki 195 juta pelanggan berbayar. Jumlah ini meningkat tujuh juta sejak kuartal terakhir, melampaui perkiraan sebesar satu juta penambahan bersih. Perusahaan menargetkan dapat mencapai angka 200 juta pelanggan berbayar di akhir tahun ini.
Total pengguna aktif bulanan tumbuh 20 persen menjadi 456 juta, atau enam juta di atas perkiraan Spotify sebelumnya, dengan penambahan bersih sebesar 23 juta, mewakili pertumbuhan kuartal ketiga terbesar sampai sekarang.
“Ada banyak ketidakpastian global, tetapi bisnis kami terus berkinerja sangat baik di seluruh dunia,” kata Daniel Ek CEO Spotify dalam laporan tentang kuartal tersebut yang dilansir Variety Rabu (26/10/2022).
Daniel mengatakan Spotify tengah mempertimbangkan untuk menaikkan harga paket berlangganan di Amerika Serikat (AS), mengikuti langkah Apple Music dan YouTube Music.
“Itu sesuatu yang akan kami diskusikan dengan mitra label kami. Saya merasa senang dengan tahun yang akan datang ini, dan apa artinya tentang penetapan harga untuk layanan kami,” katanya lagi.
Meski demikian saham dari perusahaan yang berbasis di Swedia ini turun lebih dari 6% dalam perdagangan setelah jam kerja. Margin laba kotor Spotify berada di 24,7%, atau dua poin lebih rendah daripada kuartal yang sama tahun lalu, serta di bawah panduan perusahaan sebelumnya.
Selain itu, Spotify melaporkan ada 4,7 juta podcast yang tersedia di plaformnya, naik dari 4,4 juta pada kuartal sebelumnya. Meski podcast masih belum menguntungkan bagi Spotify, perusahaan melihat pertumbuhan dua digit dalam pendapatan podcast.
Lebih lanjut, Spotify melaporkan kerugian operasional sebesar 228 juta euro, yang selain faktor lain terkait perusahaan dengan biaya gaji yang lebih tinggi, seiring perluasan tim penjualan iklan secara global.
Faktor lain juga terkait investasi platform dan efek dari beberapa akusisi baru-baru ini termasuk Podsights, Findaway, Sonantic, Chartable, Whooshkaa, dan Heardle.
Belum lama ini Spotify mengakuisisi Kinzen untuk melindungi podcast di platformnya dari konten-konten berbahaya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post