youngster.id - Seiring dengan perkembangan sektor keuangan dan pembayaran digital di masyarakat, startup unggulan Indigo banyak yang mulai bergerak ke sektor financial technology (fintech).
Managing Director Indigo.id Ery Punta Hendraswara mengatakan ini adalah evolusi yang mengikuti perkembangan di masyarakat sejak program ini dirilis pertama kali pada tahun 2009 lalu.
“Salah satunya Kartoo, yakni layanan keuangan dalam mengatasi problematika tentang masih rendahnya utilitas poin loyalitas yang ditengarai baru mencapai 50% digunakan dari total anggaran tahunan di Indonesia US$4 juta,” kata Ery dalam keterangan resmi baru-baru ini di Bandung, Jawa Barat.
Dia menjelaskan, selain Kartoo ada Payfazz, dan Forstok. Masing-masing memiliki fokus yang berbeda. Kartoo yang dipimpin Michael Luhukay tersebut meningkatkan utilisasi customer karena selain memberi informasi promosi lebih detail sekaligus memungkinkan customer melakukan redeem poin loyalitas tersebut pada mitra Kartoo.
Sedang Payfazz, menawarkan jasa pembayaran hingga kredit berbasis internet dengan menggunakan jasa agen mereka yang sudah mencapai kisaran 750 agen dengan melayani sekitar 75 ribu nasabah unbanked tersebut.
“Ini merespons data bahwa 64% masyarakat Indonesia itu unbanked dan 96% masyarakat Indonesia tak punya kartu kredit. Total transanksi berkisar 210.000 kali sekalipun belum genap setahun layanan ini beroperasi,” ujarnya.
Ery menambahkan bahwa dengan konsep serupa, startup lain yang jadi andalannya adalah Fortsok, yakni layanan integrasi ekosistem ritel yang melibatkan antara lain marketplace, platform e-commerce, sektor logistik, dan sektor finansial.
Dengannya, sistem transaksi berjalan lebih terintegrasi sekaligus akan menghindari kemungkinan berbagai kesalahan transaksi penjualan yang berakibat kerugian bagi sektor ritel, terutama para pelaku bisnis garmen.
Hingga saat ini, kata dia, Forstok sudah dipercaya sejumlah merek besar sektor ritel antara lain The Body Shop, Metrodata, Gogobli, Hartono Elektronik, Erafone, Bantex, Maspion, dan seterusnya.
“Selain sektor fintech, andalan kami lainnya pada tahun ini juga di sektor jasa seperti minutes dan jasa connect. Minutes menjadi sarana reservasi masyarakat untuk jasa kecantikan, mulai dari salon, spa, hingga tempat cukur. Jadi, pesan tempat ke jasa kecantikan itu bisa dari rumah,” paparnya.
Ery menambahkan sudah 100 lebih tempat layanan bekerja sama dengan total transaksi mencapai 2.100 kali dan 4.500 total pengguna aktif bulanan dari layanan yang dipimpin Angki Rinaldy tersebut.
“Jasa Connect sendiri menyiapkan sekitar 5.000 teknisi yang dapat melayani perbaikan barang elektronik atau peralatan rumah tangga yang rusak dan atau habis masa garansinya sehingga memudahkan masyarakat,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post