youngster.id - Indonesia adalah salah satu pasar pendidikan terbesar di dunia dengan lebih dari 3 juta guru di 300.000 sekolah. Bersamaan dengan itu, Indonesia juga memiliki lebih dari 60 juta siswa yang semakin melek internet dari hari ke hari. Hal ini mendorong kebangkitan startup edutech, salah satunya Cakap.
Cakap platform pembelajaran bahasa online mengumumkan keberhasilan mereka mengumpulkan US$3 juta (Rp42,7 miliar) dalam putaran Seri A+. Cakap bermaksud menggunakan dana segar Seri A+ tersebut untuk merekrut lebih banyak pemikir-pemikir untuk bergabung, pengembangan teknologi canggih, dan ekspansi bisnis ke seluruh Indonesia dan kawasan, seiring pengembangan ke arah K-12 dan pasar keterampilan vokasi.
“Kunci kesuksesan selama pandemi adalah mengerti lanskap Indonesia untuk menciptakan solusi edukasi yang akurat dan dapat menyelesaikan problem sebenarnya di target market. Akses untuk pendidikan berkualitas tinggi tidak hanya diperlukan oleh murid-murid di kota besar, tapi juga di seluruh kepulauan Indonesia, termasuk kota-kota tingkat tiga dan daerah terpencil,” kata Tommy Yunus, Co-Founder dan CEO Cakap dalam siaran pers, Rabu (23/12/2020).
Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Heritas Venture Fund dan juga partisipasi dari Strategic Year Holdings dan beberapa investor lainnya. Investor-investor sebelumnya seperti Investidea Ventures dan Prasetia Dwidharma juga turut berpartisipasi dalam putaran ini.
Startup edtech ini tengah mengembangkan dua produk utama; untuk pasar anak-anak dengan Cakap For Kids, produk pembelajaran bahasa Inggris online dan interaksi langsung untuk anak-anak berusia 4-12 tahun, sebagai solusi bagi orang tua yang tidak dapat membawa anak-anak mereka ke pusat pendidikan offline selama protokol adaptasi kebiasaan baru.
Fokus lainnya adalah memperdalam Cakap Upskill, pelatihan online dengan interaksi dua arah untuk topik pembelajaran yang luas, seperti marketing dan mata pelajaran terkait ilmu informatika.
Di Asia Tenggara, pendanaan edtech terus mendapatkan momentum, dengan pendanaan yang meningkat sebanyak tiga kali lipat pada 2019, dan meningkatnya adopsi perangkat edtech dengan rekor pertumbuhan di Asia Tenggara.
STEVY WIDIA
Discussion about this post