youngster.id - Untuk meraup keuntungan sejumlah startup melakukan efisiensi dengan pemutusan hubungan kerja (PHK). Seperti yang dilakukan oleh startup jaringan hotel online OYO yang merumahkan sekitar 1.000 karyawannya.
Pendiri Ritesh Agarwal mengatakan perusahaan tengah fokus pada mencetak profitabilitas. Perusahaan juga tengah berupaya meningkatkan tata kelola (governance) dan penggunaan teknologi yang lebih optimal untuk meningkatkan operasional perusahaan.
“Perusahaan sedang mencari cara untuk menyeimbangkan kecepatan pertumbuhan bisnis dengan kapasitas operasional perusahaan,” demikian ungkap sumber yang dilansir dari India Times, Selasa (14/1/2020).
OYO merupakan startup yang disuntik SoftBank. Saat ini valuasi OYO sudah mencapai US$10 miliar artinya OYO sudah menyandang status decacorn.
“Saya tidak ragu mengakui, tumbuh dengan kecepatan yang dialami OYO dalam beberapa tahun terakhir terkadang mendapat ujian tekanan terhadap organisasi kita dari berbagai level. Tahun kini akan mengambil langkah untuk mengatasi hal ini,” tulis Ritesh Agarwal dalam surat kepada karyawannya.
Tidak disebutkan jumlah karyawan yang dipecat. Beberapa laporan mengatakan 1.000 karyawan, ada yang melaporkan 2.000 karyawan dari 20.000 karyawan di India. PHK ini diperkirakan juga akan terjadi OYO China.
“Beberapa posisi akan menjadi mubazir ketika kita menerapkan sinergi dengan teknologi, mendorong efisiensi dan menghapus duplikasi usaha di seluruh bisnis atau geografis. Sebagai efeknya sebagai kolega akan menjalankan karir baru di luar OYO,” kata Agarwal lagi.
Kabar PHK karyawan ini datang berdekatan dengan berita soal sorotan global soal bagaimana perusahaan ini beroperasi dan tumbuh cepat. Banyak para analis yang mempertanyakan bagaimana cara perusahaan tumbuh karena dikabarkan mereka mendaftar properti yang tidak berlisensi untuk disewakan.
Para pemilik hotel di India dan China juga memprotes OYO karena tidak memberikan komisi sesuai kesepakatan. Dalam dua tahun terakhir, OYO agresif berekspansi secara global termasuk ke China, Eropa dan AS.
OYO dikabarkan juga akan memangkas jumlah mitranya yang saat ini sudah mencapai 10.000 hotel dan akan fokus bekerja sama dengan hotel di lokasi yang menguntungkan dan mendukung pertumbuhan bisnis. Pengurangan mitra ini juga bagian dari efisiensi penurunan biaya operasional.
STEVY WIDIA
Discussion about this post