youngster.id - Startup logistik asal Hong Kong Lalamove siap berekspansi ke Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Mereka juga berniat untuk merekrut lebih banyak karyawan dan meluncurkan fitur-fitur baru.
“Kami mencari kota-kota dengan jumlah penduduk yang banyak dan daerah yang luas. Dengan begitu, mereka akan membutuhkan layanan logistik yang lebih baik,” jelas sang CEO, Shing Chow dalam siaran pers baru-baru ini.
Saat ini, Lalamove telah hadir di seratus kota, yang mayoritas berada di Cina, di mana mereka hadir dengan nama Huolala. Selain itu, mereka juga telah meluncurkan layanan di Singapura, Bangkok, Manila, Taipei, dan tentu saja Hong Kong.
Lalamove sendiri didirikan oleh Chow pada tahun 2013. Ia berusaha menghadirkan layanan yang memungkinkan pemilik UKM untuk memesan van atau truk untuk mengantar barang ke para pembeli (last mile). Saat ini, mereka telah mempunyai lebih dari dua juta mitra pengemudi, dan lima belas juta pengguna terdaftar.
Chow sendiri yakin dengan potensi logistik yang bisa mencapai angka US$1,7 triliun (sekitar Rp22,9 kuadriliun) di Cina. Sedangkan di Asia Tenggara, industri logistik bernilai lima belas persen dari total ekonomi di wilayah ini. Dan menurut Chow, startup yang ia bangun kini telah berhasil meraih keuntungan di beberapa kota tertentu.
“Hal termudah yang bisa dilakukan startup adalah menghambur-hamburkan uang demi membuktikan bahwa mereka telah sampai pada tahap Product Market Fit. Mereka hanya bisa memvalidasi produk apabila ada investor yang memberi mereka pendanaan. Sedangkan (kami berbeda), prioritas utama kami adalah meraih keuntungan, sehingga kami secara default bisa hidup, bukan mati. Kami tidak ingin tergantung pada suntikan dana dari pihak luar untuk bisa bertahan,” jelas Chow.
Sebelumnya Lalamove mengumumkan bahwa mereka telah mendapat pendanaan Seri C sebesar US$100 juta (sekitar Rp1,35 triliun). Investasi ini dipimpin oleh Shunwei Capital, perusahaan investasi yang didirikan oleh bos Xiaomi Lei Jun. Investor mereka sebelumnya, seperti Xiang He Capital dan MindWorks Ventures, juga turut berpartisipasi dalam pendanaan ini.
Investasi ini didapat Lalamove hanya berselang sembilan bulan setelah mereka mendapat pendanaan Seri B senilai US$30 juta (sekitar Rp405 miliar). Hal ini membuat total pendanaan yang telah mereka terima kini mencapai US$160 juta (Rp2,1 triliun), menjadikan Lalamove sebagai salah satu startup logistik dengan pendanaan terbesar di Asia Tenggara.
Lalamove menyatakan bahwa dana segar ini akan mereka gunakan untuk berekspansi ke Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Mereka juga berniat untuk merekrut lebih banyak karyawan dan meluncurkan fitur-fitur baru.
STEVY WIDIA
Discussion about this post