youngster.id - Startup agregator hotel OYO akan memangkas 10% dari 3.700 pegawai. Sebelumnya pada kuartal kedua, Oyo melaporkan kerugian besar 3,33 miliar rupee India. Sementara pada kuartal pertama kerugian mencapai 4,14 miliar rupee.
“Kami akan melakukan semua yang kami bisa memastikan bahwa sebagian besar yang harus kami keluarkan mendapatkan pekerjaan yang menguntungkan,” kata Ritesh Agarwal Chief Executive Officer OYO yang dilansir Reuters.
Menurut dia OYO memastikan akan membantu pegawai yang terdampak. Selain itu perlindungan asuransi kesehatan tetap berlanjut hingga sekitar tiga bulan.
Agarwal juga menjanjikan pada pegawai yang terdampak jika ada kebutuhan di dalam perusahaan, mereka yang pertama yang ditawarkan.
“Seiring pertumbuhan OYO dan kebutuhan akan beberapa peran di masa depan, kami berkomitmen menjangkau mereka yang pertama dan menawarkan kesempatan,” ujarnya.
Melansir New Indian Express, langkah yang diambil OYO tersebut merupakan bagian dari perubahan luas pada struktur organisasi mereka.
Selain melakukan PHK, Oyo juga melakukan beberapa penggantian struktur perusahaan. Misalnya menggabungkan tim produk dan teknik. Dengan begitu, perusahaan mengatakan akan memungkinkan fungsi yang lebih lancar.
Perampingan juga terjadi dalam teknologi. Yakni pada tim pengembangan pilot dan proof-of-concept seperti In-app gaming, kurasi dan konten yang difasilitasi pelindungan.
SoftBank, investor terbesar di OYO, telah memangkas valuasi jaringan hotel India tersebut menjadi US$2,7 miliar (sekitar Rp 40 triliun). OYO juga terpaksa menunda IPO pada Oktober 2021 akibat kondisi pasar yang terdampak Pandemi Covid-19 saat itu.
STEVY WIDIA
Discussion about this post