youngster.id - Startup game augmented reality, Niantic, mengumpulkan dana sebesar US$190 juta (sekitar Rp2,71 triliun). Dana segar ini tercantum dalam dokumen Securitires and Exchange Commission (SEC).
Pengajuan itu dilakukan oleh pembuat Pokemon Go itu setelah mendapat masukan dari laporan WSJ ketika sedang memproses penutupan pendanaan US$200 juta dari investor, yakni IVP, aXiomatic Gaming, dan Samsung.
TechCrunch pada Jumat (4/1/2018) melansir dengan pendanaan babak baru, Niantic diketahui telah mengumpulkan dana lebih dari US$415 juta hingga saat ini. Dalam pengajuannya, terdapat total 26 investor dalam putaran pendanaan tersebut. Adapun, daftar investor pemulanya, antara lain: Founders Fund, Spark Capital, dan Alsop Louie Partners.
Startup yang telah menanamkan modal dalam teknologi augmented reality itu berdiri pada 2010 di bawah naungan Google. Kemudian, mereka memisahkan diri pada 2010 dan berhasil merilis gim terkenal Pokemon GO setahun berikutnya. Kesuksesan pada gim Pokemon GO membuat ekspektasi besar terhadap perilisan game terbaru dari Niantic itu.
Sebelumnya, menurut laporan WSJ pada Desember lalu, Niantic berhasil mengumpulkan Seri C senilai US$200 juta. Putaran tersebut ditutup pada 20 Desember, membuat Niantic bernilai US$3,9 miliar.
Tak lama lagi mereka akan meluncurkan game terbaru bertajuk Harry Potter: Wizards Unite.
STEVY WIDIA