youngster.id - Perusahaan rintisan yang bergerak di bidang penyedia jasa digital travel Indonesia melalui aplikasi Pigijo akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak 150 juta saham baru kepada publik. Penjualan saham itu setara dengan 48,98% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham dengan nilai nominal Rp 80 per saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI dalam pencatatan di Bursa, startup berbendera PT Tourindo Guide Indonesia itu akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Januari 2020 dan mendapatkan kode saham PGJO. Dikutip dari prospektus awal, harga penawaran telah ditetapkan sebesar Rp 80 per saham. Dengan begitu, perusahaan berpotensi meraup dana sebesar Rp 12 miliar dari IPO.
Dana yang diperoleh dari hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja perseroan seperti biaya pemasaran dan promosi, biaya sewa, serta biaya operasional guna mendukung kegiatan usaha perseroan. Perusahaan telah menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Tourindo Guide berdiri pada 2017. Setahun berikutnya, perseroan memulai pengembangan bisnis, mengembangkan hubungan dengan komunitas blogger, meluncurkan www.pigijo.com, dan membangun hubungan dengan mitra bisnis.
Pada 2019, perseroan menjadi marketplace untuk pengalaman lokal, transportasi, tiket pesawat, penginapan, asisten lokal, suvenir, restoran.
Pada tahun yang sama perseroan meluncurkan aplikasi ada Playstore dan App Store. Masa penawaran umum akan berlangsung pada 2-3 Januari 2020. Perseroan berharap dapat melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 8 Januari 2020.
STEVY WIDIA
Discussion about this post