Startup T-Lab Dapat Dana Tahap Awal Sebesar US$ 1,6 juta

T-Lab

T-Lab hadirkan aplikasi pembelajaran yang dilengkapi fitur AI. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Startup edtech penyedia platform pembelajaran Bahasa Mandarin T-Lab meraih pendanaan tahap awal senilai US$ 1,6 juta atau sekitar Rp 22,7 miliar. Dana segar ini akan digunakan untuk menguatkan tim riset dan pengembangan (R&D) T-Lab, dan meningkatkan kualitas kurikulum agar dapat menyediakan sumber pendidikan Bahasa Mandarin yang berkualitas.

Di tahun 2018, jumlah pelajar Bahasa Mandarin di seluruh dunia mencapai 180 juta dan terus bertambah hingga 14.2% setiap tahunnya, sedangkan 95% guru Bahasa Mandarin yang memenuhi kualifikasi berlokasi di Mainland China (Daratan Tiongkok). Maka dari itu, lembaga-lembaga pendidikan Bahasa Mandarin berbasis offline tidak dapat memenuhi kebutuhan para pelajar baik secara kuantitas maupun kualitas. Para pelajar mendapat pengalaman belajar serta hasil yang kurang optimal dengan biaya pendidikan yang tinggi.

Co-Founder T-Lab Gin Zhang mengatakan, setiap daerah memiliki kebutuhan dan ekspektasi belajar yang berbeda-beda. namun, lembaga pendidikan offline maupun online masih kurang memiliki ahli profesional untuk memformulasikan, meneliti dan mengembangkan sebuah metode pengajaran yang lengkap untuk setiap pasar nasional yang berbeda.

“Kendati banyaknya lembaga pengetahuan Bahasa Mandarin online yang berkembang pesat pada masa kini, aplikasi yang dilengkapi fitur Artificial Intelligence (AI)) yang bisa berinteraksi langsung dengan kebutuhan belajar masing-masing murid masih sangat sedikit,” ucap Gin Zhang dalam keterangan pers, Jumat (24/9/2021).

Kesempatan ini membuat Gin Zhang dan Phillip Zhao untuk membuat sebuah platform pembelajaran Bahasa Mandarin yang canggih bernama T-Lab Linnet Chinese di tahun 2021. Mereka menggunakan teknologi AI untuk mengoptimalkan pengalaman belajar bagi murid K-12, tim pengajar T-Lab, dan juga para orang tua. Produk utama dari T-Lab, Linnet Chinese, adalah sistem pengajaran berbasis AI+Live pertama di dunia untuk menciptakan lingkungan belajar umpan balik (closed-loop environment) sehingga murid dapat mencapai target pembelajaran mereka.

Gamifikasi AI atau pengaplikasian elemen-elemen permainan dalam proses pengajaran dapat menstimulasi ketertarikan murid, dan membuat mereka terus terlibat dalam pelajaran. Teknologi ini pun mengadaptasi kebutuhan pelajaran yang unik dari setiap negara dan pasar yang berbeda-beda, serta kebutuhan fisiologis dari setiap pelajar.

Di sisi lain, para pengajar dapat membuat materi pelajaran yang interaktif dan melacak progres setiap murid secara efektif dengan menggunakan Learning Management System (LSM) yang dirancang khusus oleh T-Lab; sebuah perangkat lunak untuk kegiatan belajar-mengajar. Orang tua juga dapat memonitor progres pembelajaran anak berdasarkan analisa performa dan rapor yang tersedia di dalam aplikasi.

“Kami bekerja tanpa lelah untuk mempersiapkan kurikulum Bahasa Mandarin terbaik bagi murid-murid di seluruh dunia. Kami mengeluarkan banyak energi dan waktu yang relatif lama untuk mengembangkan tim R&D kami, yang juga melibatkan para ahli dan profesional di bidangnya masing-masing,” ujar Phillip.

Pendanaan ini dipimpin oleh East Ventures, dengan partisipasi dari K3 Ventures, Blue Elephant Capital, serta Plug & Play.

“Kami percaya pada visi T-lab untuk memberikan pembelajaran bahasa yang menyenangkan sejak usia dini. Kami berharap East Ventures dapat mendukung tim Gin dan Phillip yang sangat beragam dan berbakat untuk melaksanakan misi mereka,” kata Melisa Irene, Partner East Ventures.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version