youngster.id - Startup di bidang pertanian (agritech) TaniHub Group mendapatkan pendanaan seri A US$ 17 Juta atau sekitar Rp 283 miliar. Tambahan modal ini rencananya akan dipakai untuk memperluas layanan. Investasi itu dipimpin oleh Openspace Ventures dan Intudo Ventures.
“Kami mengharapkan pertumbuhan yang lebih baik,” kata Ivan Arie Sustiawan Co-founder sekaligus CEO TaniHub Group dalam siaran pers, Kamis (2/4/2020) Selain itu, perusahaan menargetkan bisa menjangkau semua kota di seluruh Indonesia pada 2022.
Partner di Openspace Ventures Shane Chesson berharap TaniHub meningkatkan kapasitasnya melalui tambahan modal ini. “Babak (pendanaan) ini memberi perusahaan kekuatan untuk terus membangun teknologinya,” kata Shane.
Selain kedua ventura, investor lain yang turut terlibat seperti UOB Venture Management, Vertex Ventures, BRI Ventures, Tenaya Capital dan Golden Gate Ventures.
Dengan adanya dana segar itu, total ekuitas yang dihimpun oleh TaniHub Group sejak 2016 mencapai US$ 29 juta atau sekitar Rp 481 miliar. Dana ini akan dipakai untuk memperluas layanan dan cakupan operasional perusahaan.
Saat ini, TaniHub memiliki lima kantor regional dan pusat distribusi di Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. Perusahaan berencana membangun tiga hub baru untuk memperlancar proses rantai pasok end-to-end.
Perusahaan juga berencana menerapkan solusi otomasi dalam pemrosesan dan pengemasan baru atas produk-produknya Secara keseluruhan, transaksi di TaniHub tumbuh tiga kali lipat setiap tahun. Kini, sudah ada lebih dari 30 ribu petani kecil yang bergabung dengan ekosistem TaniHub. Platform TaniHub menghubungkan petani dengan lebih dari 5 ribu pelanggan bisnis, mulai dari UKM, hotel, restoran, dan layanan katering. Sedangkan jumlah pengguna mencapai 115 ribu.
Untuk keperluan pendanaan petani, TaniHub membuat platform teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) TaniFund sejak 2017. Hingga kini, TaniFund telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp100 miliar pada petani.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post