youngster.id - Platform teknologi untuk logistik terdepan di Indonesia, Waresix, mengumumkan penutupan ronde pendanaan Seri B. Setelah tahapan pendanaan tersebut, total pendanaan yang telah dihimpun Waresix sejak tahun lalu mencapai sekitar US$100 juta.
Pertumbuhan Waresix makin pesat selama periode Covid-19 didorong oleh dukungan perusahaan dalam distribusi barang kebutuhan pokok ke lebih dari 100 kota di Indonesia dan mendukung logistik sektor indusri primer. Hal ini menarik investor hingga akhirnya terhimpun pendanaan yang diraih dari investor existing seperti EV Growth dan Jungle Venture serta dari investor baru seperti SoftBank Ventures Asia, grup EMTEK, Pavilion Capital, dan Redbadge Pacific.
“Modal segar ini akan diinvestasikan dalam pengembangan infrastruktur teknologi logistik yang paling andal di Asia Tenggara dan untuk terus memperkuat tim kelas dunia Waresix, untuk membantu kami menangkap peluang pasar yang lebih besar,” kata Andree Susanto CEO Waresix dalam keterangan resmi, Kamis (10/9/2020).
Andree Susanto mengatakan, “Kami sangat senang menyambut komitmen jangka panjang dari para mitra dan investor berkualitas untuk mendukung Waresix dalam perjalanan menjadi mesin baru pertumbuhan industri dan perdagangan di Indonesia.
Dia mengungkapkan, Waresix adalah platform teknologi untuk logistik terdepan di Indonesia, di segmen truk logistik (trucking) dan pergudangan. Layanan trucking, sebagai segmen bisnis mayoritas perusahaan, berfokus kepada solusi logistik mid-mile pengiriman antarkota dan first-mile. Sebagai penyedia managed services, keterlibatan Waresix dalam operasional sangat mendalam, Hal ini membuat Waresix mampu mengidentifikasi nilai terpenting dan solusi efisiensi untuk kliennya, lebih dari sebatas memasangkan suplai dan permintaan secara pasif.
Solusi yang disediakan Waresix—yang mencakup konsolidasi, optimasi back-haul, dan distribusi hub-and-spoke—memberikan tingkat utilitas truk 50% lebih tinggi dari sistem pengiriman tradisional. Hal ini berkontribusi terhadap perkembangan pesat perusahaan dan kemampuan untuk membukukan pendapatan bersih (net income). Waresix sudah mencetak laba dalam bentuk net income sejak Juni 2009.
CFO Waresix Edwin Wibowo mengatakan, Waresix mengembangkan platform logistik tunggal (unified) yang bekerja seperti sebuah operating system untuk para partnernya.
“Bagi kami, teknologi bukan segalanya. Kami ingin menemukan solusi bagi permasalahan riil di lapangan, dengan membawa inovasi baru memanfaatkan teknologi. Dalam 2 tahun terakhir, kami telah membuktikan ini. Hal tersebut membuat klien menyukai Waresix sehingga bisnis kami terus berkembang hingga hari ini,” kata Edwin.
Waresix kini telah melayani lebih dari 250 korporasi ternama dari berbagai bidang usaha termasuk komoditas, FMCG, perlengkapan industrial, infrastruktur, dan ritel. Beberapa perusahaan pengguna layanan Waresix adalah Unilever, Indofood, Siam Cement Group, Wings, dan JD.ID. Ekosistem logistik Waresix terus berkembang sehingga kini terdiri lebih dari 40.000 truk dan 375 gudang yang tersebar di sekitar 100 kota di penjuru Indonesia.
Perusahaan juga telah mengintegrasikan layanannya dengan beberapa fasilitas logistik kunci seperti Indonesia National Port. Integrasi ini memperluas layanan Waresix, yang sebelumnya hanya mencakup Jawa dan Sumatra, kini telah menjangkau seluruh pulau besar di Tanah Air.
STEVY WIDIA
Discussion about this post