youngster.id - Startup VENTENY (PT VENTENY Fortuna International Tbk) telah resmi menjadi perusahaan yang sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham VTNY. VENTENY menjadi perusahaan ke-59 yang melantai di BEI sepanjang tahun 2022.
Melalui aksi Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), Perseroan telah menawarkan 939.779.100 (sembilan ratus tiga puluh sembilan juta tujuh ratus tujuh puluh sembilan ribu seratus) lembar saham, dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 338.320.476.000 (tiga ratus tiga puluh delapan ratus miliar tiga ratus dua puluh juta empat ratus tujuh puluh enam ribu Rupiah).
Founder dan Group CEO PT VENTENY Fortuna International Tbk Jun Waide mengatakan,momen bersejarah ini merupakan babak baru bagi VENTENY dalam membangun ekosistem teknologi untuk mendukung akselerasi bisnis UMKM dan meningkatkan kualitas hidup karyawan.
“Kami bersyukur, meski di tengah situasi ekonomi global yang penuh tantangan, kami menerima antusiasme yang luar biasa dari para investor, pengguna, dan masyarakat yang telah turut ambil bagian dalam perjalanan kami. Kami percaya, VENTENY akan tumbuh bersama di Indonesia,” kata Jun, Kamis (15/12/2022).
Atas permintaan yang tinggi dari masyarakat, saham VENTENY telah mengalami oversubscribe (kelebihan pemesanan) hingga 12,58 kali dari pooling (penjatahan terpusat) berdasarkan data dari sistem E-IPO. VENTENY telah melepas 939.779.100 saham untuk Penawaran Umum Perdana ini, atau setara dengan 15% dari modal disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Investor yang membeli saham VENTENY tersebar dari 34 provinsi di Indonesia dan 6 negara. Sementara, jumlah pemesan saham VENTENY mencapai 18.847 pemesan.
Perseroan berencana untuk menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, untuk penambahan modal kerja untuk PT VENTENY Matahari Indonesia (VMI) yang kemudian disalurkan kepada mitra P2P Lending (Peer-to-Peer) sebesar 42%, pengembangan bisnis meliputi pengembangan employee super-app, produk dan layanan, serta memperluas wilayah pemasaran sebesar 30%, serta sisanya untuk modal kerja group sebesar 28%.
Dengan suksesnya IPO ini, Perseroan berencana untuk memperkuat Segmen B2B (Business to Business); dengan berkolaborasi dengan asosiasi industri, menjaga tingkat kolektibilitas kredit, serta memperluas cakupan pasar dengan menambah jumlah representative office sehingga Perseroan dapat memberikan dampak yang lebih baik untuk UMKM Indonesia dan karyawannya.
Selain itu, untuk meningkatkan dan memperkuat Segmen B2B2E (Business to Business to Employee), Perseroan akan mengoptimalkan big data untuk mengembangkan layanan yang bermanfaat dan tepat guna untuk karyawan di semua segmen. Sehingga, Perseroan mengharapkan kontribusi yang meningkat dari employee super-app yang menjadi layanan B2B2E dan menjadikan employee super-app ini sebagai aplikasi yang wajib dimiliki oleh seluruh karyawan.
HENNI SOELAEMAN
Discussion about this post