youngster.id - Waresix, startup yang bergerak di bidang teknologi logistik telah menerima pendanaan tahap Seri A sebesar Rp205 miliar (US$14,5 juta). Ini merupakan pendanaan lanjutan, dalam waktu kurang dari delapan bulan setelah mendapatkan pendanaan Pra Seri A sebesar Rp23 miliar (US$1,6 juta).
Pendanaan Seri A ini dipimpin oleh EV Growth. Dana investasi untuk startup tingkat lanjut (growth stage) di Asia Tenggara ini dengan partisipasi dari SMDV yang berasal dari Indonesia dan Jungle Ventures, VC asal Singapura yang berinvestasi pada startup unggulan di berbagai sektor bisnis.
“Kami memanfaatkan jaringan gudang kami yang luas untuk menarik permintaan serta membuat efek jaringan (network effect) untuk ekosistem truk kami. Dengan berekspansi ke bisnis truk, kami bisa memaksimalkan utilisasi area gudang dan juga menghindari operasional truk dengan muatan kosong,” jelas Andree Susanto, co-founder dan CEO Waresix dalam keterangannya, Senin (8/7/2019) di Jakarta.
Dia menjelaskan, Waresix menghubungkan pemilik bisnis atau pihak yang ingin mengirimkan barang dengan gudang dan truk yang tersedia di seluruh Indonesia, menghadirkan layanan yang lebih transparan, kualitas layanan yang lebih baik, serta meningkatkan pendapatan untuk para pemilik aset.Ekosistem Waresix yang terus berkembang kini telah menjangkau lebih dari 20.000 truk dan 200 gudang di seluruh nusantara.
Keadaan geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan membuat negara ini menjadi salah satu negara dengan biaya logistik tertinggi di Asia, dengan kontribusi hampir seperempat dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang bernilai Rp14.500 triliun (US$1 triliun). Dalam Logistics Performance Index 2018, Bank Dunia menemukan bahwa walau sektor logistik Indonesia telah membaik dalam beberapa tahun terakhir, rasio antara biaya logistik dengan PDB Indonesia masih tinggi di angka 24%, sehingga masih tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia.
Biaya logistik yang tinggi ini tidak hanya mengganggu daya saing industri Indonesia, tapi juga menambah beban biaya bagi pemilik bisnis kecil dan menengah (UKM) di dalam negeri.
“Kami memiliki misi untuk membuat logistik jadi lebih mudah dan membuatnya dapat diakses oleh semua orang. Oleh karena itu, kami akan menggunakan dana segar ini untuk memperluas jangkauan kami demi mendukung transformasi digital di sektor kargo domestik Indonesia yang bernilai Rp3.400 triliun (US$240 miliar). Dengan ekosistem kami yang terus berkembang, Waresix memiliki kemampuan untuk menjadi sangat gesit dalam mengatasi berbagai masalah di sektor logistik Indonesia,” kata Andre.
Menurut dia, Waresix ingin meningkatkan efisiensi distribusi (supply chain) dengan cara meningkatkan penggunaan aset dan menghilangkan peran pihak ketiga yang bertindak sebagai broker di bisnis logistik. Karena itu, Waresix menghadirkan layanan multi moda yang mencakup transportasi darat dan laut, penanganan kargo, dan penyimpanan dingin, demi memenuhi pergerakan kargo antar pulau di seluruh Indonesia.
“Kami akan terus mengembangkan jaringan transportasi darat dan gudang ke kota-kota yang lebih kecil di seluruh Indonesia, dan membuat inovasi lebih lanjut terhadap proses rantai pasokan (supply chain) di Indonesia. Saat ini, Indonesia sedang mengalami pertumbuhan pesat dalam hal infrastruktur berkat kebijakan-kebijakan pemerintah. Dan pertumbuhan pesat ini juga akan membantu perluasan jangkauan layanan Waresix,” jelas Andree dengan antusias.
Edwin selaku co-founder Waresix, mengatakan bahwa mereka juga akan berinvestasi lebih lanjut pada bidang penelitian dan pengembangan (R&D) untuk meningkatkan kemampuan data analisis mereka.
“Teknologi kami akan menggabungkan data analisis ke dalam infrastruktur logistik sehingga memudahkan pemilik bisnis untuk mengawasi dan mengontrol secara penuh produk mereka, serta memaksimalkan pemanfaatan ruang penyimpanan milik supplier kami. Dengan begitu, Waresix bisa memastikan ketersediaan transportasi yang cepat dan dapat diandalkan, sekaligus menjaga harga rantai pasokan (supply chain) tetap rendah dan bisa diprediksi,” papar Edwin.
Willson Cuaca yang merupakan Managing Partner East Ventures percaya bahwa logistik memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Semakin efisien logistik kita, maka semakin kompetitif produk kita. Ini hanyalah satu dari banyak contoh sederhana tentang bagaimana logistik mempengaruhi ekonomi negara ini. Tapi, masih ada banyak hal yang perlu ditingkatkan di Indonesia. Rata-rata biaya logistik di Indonesia masih mencapai 24% PDB negara, dan 74% dari biaya ini dihabiskan untuk transportasi,” kata Willson.
Keikutsertaan EV Growth di tahap Seri A ini menandai partisipasi ketiga kalinya dari East Ventures — VC yang juga mendukung Tokopedia dan Traveloka, dua dari empat unicorn di Indonesia — dalam berinvestasi di Waresix. East Ventures juga berpartisipasi dalam pendanaan tahap awal (seed funding) pada bulan Februari 2018 dan pendanaan Pra Seri A sebesar Rp23 miliar (US$1,6 juta) pada bulan Oktober 2018.
STEVY WIDIA
Discussion about this post