Strategi Digital untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Mamin

Industri Mamin

Agar Berdaya Saing Global, Industri Mamin Percepat Transformasi Digital (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Digitalisasi industri makanan dan minuman (mamin) tidak hanya dapat meningkatkan ketahanan operasional namun juga semakin mendekatkan dan meningkatkan kepercayaan dari konsumennya. Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat tiga kunci utama yang harus dipahami perusahaan dalam perjalanan transformasi digitalnya.

“Konsumen kini semakin menuntut keterbukaan dan akses informasi terhadap produk yang mereka beli. Mereka ingin memverifikasi dari mana bahan-bahan tersebut bersumber dan apakah mereka telah diproses dengan cara yang aman dan berkelanjutan. Digitalisasi memungkinkan perusahaan makanan dan minuman untuk memenuhi tuntunan konsumen akan keterlacakan proses siklus hidup produk secara menyeluruh. Mulai dari ketersediaan bahan baku, pemrosesan, penyimpanan, hingga distribusi produk. Meningkatkan kelincahan dan kontrol yang lebih tepat yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan,” ujar Hedi Santoso, Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, dalam keterangan tertulisnya (8/8/2021).

Menurut Hedi, dalam rangka memaksimalkan manfaat digitalisasi, terdapat beberapa aspek dalam strategi digital yang menjadi kunci kesuksesan. Pertama, Bangun strategi digital yang berlandaskan otomatisasi universal dimana komponen perangkat lunak otomasi dipasang dan diproduksi berdasarkan standar IEC61499 yang dapat menciptakan interoperabilitas dan portabilitas yang menghilangkan hambatan teknologi akibat platform yang tertutup dan tidak kompatible.

“Otomatisasi universal memungkinkan fasilitas produksi manufaktur dan proses industri dengan cepat diprogram ulang oleh para insinyur sesuai kebutuhan, bahkan dari jarak jauh.” kata Hedi.

Kedua, Manufacturing Execution System (MES) untuk integrasi sistem pengawasan yang lebih baik. Ini memungkinkan industri mamin meningkatkan visibilitas dan akurasi mulai dari pengadaan, penyimpanan dan pengelolaan bahan baku produksi hingga menjadi produk jadi, serta memantau performa mesin sehingga dapat memaksimalkan proses produksi, mengurangi risiko produk cacat, dan memastikan kepatuhan supplier terhadap peraturan perusahaan.

Ketiga, Edge Computing untuk pengelolaan data kritikal yang lebih efektif. Penelusuran rantai pasokan dari awal hingga akhir secara real-time semakin krusial baik dalam pengambilan keputusan bisnis dan reputasi perusahaan.

“Banyaknya data yang terkumpul dalam tiap proses rantai pasokan, akan kurang efektif bila seluruh data harus diproses di cloud sementara beberapa pengambilan keputusan dibutuhkan lebih cepat di lapangan. Di sinilah peran dari edge computing,” pungkas Hedi.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version