youngster.id - World Instant Noodles Association (WINA) menyebut warga Indonesia rata-rata mengkonsumsi 14,5 juta porsi mie instan per tahun. Hal ini menempatkan Indonesia pada posisi kedua sebagai negara dengan konsumsi mie instan tertinggi di dunia. Pangsa pasar yang besar ini mendorong Samyang Foods Co Ltd melalui Samyang Foods Indonesia (SFI) menyusun langkah strategis dalam memperkuat posisi di pasar mie instan Indonesia.
Presiden Direktur Samyang Foods Indonesia Eunsan Jeong mengatakan, pangsa pasar mie instan di Indonesia sangatlah besar. Untuk itu, SFI menyusun sejumlah strategi, mulai dari meluncurkan varian baru ramen instan hingga akan hadir produk lain seperti makanan ringan, produk susu, dan saus.
“Konsumen Indonesia, khususnya Gen Z dan milenial, sangat terbuka terhadap tren dan pengalaman rasa baru. Dinamika ini jugalah yang membuat kami melihat Indonesia bukan hanya sebagai pasar, tetapi sebagai tempat di mana brand kami bisa tumbuh, bersama komunitas yang penuh semangat kreativitas dan ekspresif,” katanya pada peluncuran Samyang ROSE dan Quattro Cheese, Selasa (3/6/2025) di Jakarta.
Kehadiran produk baru ini melengkapi varian mie instan Samyang yang telah hadir sejak 2017 di Indonesia. Populeritas brand kuliner asal Korea Selatan ini didorong oleh gelombang Hallyu yaitu tren budaya Korea yang diperkenalkan lewat musik K-Pop dan film K-Drama. Produk Samyang Carbonara adalah yang paling popular selain varian original, cheese, Jjang, dan Mala.
Menurut Eunsan Jeong, pertumbuhan pasar Samyang sekitar 32%-35% per tahun. Pangsa pasar selain Indonesia adalah Amerika Serikat, Jepang dan Eropa.
“Dengan dorongan dari populeritas budaya Hallyu maka produk F&B dari Korea Selatan dapat diterima masyarakat dunia termasuk Indonesia. Posisi kami tentu berbeda dengan brand lokal, karena itu kami akan memperkuat strategi dengan menghadirkan produk yang otentik. Paling tidak target kami bisa mencapai posisi tiga besar di Indonesia,” ucapnya lagi.
Sementara itu, Head of Marketing & Sales Samyang Foods Indonesia Elny Widjaja menambahkan, Samyang bukan hanya sebuah fenomena semusim bagi para pecinta ramen instant, tetapi telah menjadi bagian dari keseharian banyak anak muda Indonesia. Untuk itu, pada tahun ini perusahaan aktif untuk menghadirkan beragam varian baru.
“Kami terus mendengarkan masukan konsumen sebagai dasar pemilihan dan pengembangan rasa. Kedua varian baru ini kami hadirkan untuk merespons perkembangan selera dan gaya hidup konsumen Indonesia, terutama anak muda. Sehingga mereka dapat menikmati cita rasa Korea dengan sentuhan yang lebih global dan modern, namun tetap sesuai preferensi lokal,” katanya.
Perlu diketahui, Samyang Food didirikan pada 15 September 1961 oleh Jeon Jung Yoon di Korea Selatan. Pada perkembangannya, Samyang Food tidak saja memproduksi ramen tetapi juga produk lain seperti makanan ringan, produk susu, dan saus.
Menurut Elny, produk makanan ringan akan segera dihadirkan di Indonesia. Seluruh produk Samyang yang dipasarkan di Indonesia telah tersertifikasi halal oleh MUI.
“Kami melihat permintaan produk Samyang di Indonesia tinggi, untuk itu kami akan menghadirkan produk baru di Indonesia. Kami juga tidak menutup kemungkinan akan membuka pabrik di sini meski belum dalam waktu dekat,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post