Strategi Tembus Ketatnya Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Favorit Internasional

beasiswa bisnis

Monash University Indonesia Berikan Beasiswa Bisnis.(Foto: ilustrasi)

youngster.id - Masuk perguruan tinggi unggulan di Amerika Serikat (AS) dan Inggris, seperti Ivy League, Stanford, MIT, UC Berkeley menjadi impian banyak pelajar internasional. Angka rata-rata penerimaan ke universitas-universitas bergengsi di Amerika Serikat dan Inggris mencapai titik terendah tahun ini, peluang siswa Internasional pun semakin mengecil.

Country Manager Crimson Education Indonesia Vanya Sunanto mengungkapkan, jumlah aplikasi untuk Ivy League, Oxford, Cambridge dan universitas terkemuka dunia lainnya meningkat drastis. Salah satu contohnya adalah Jumlah calon mahasiswa yang mendaftar di Universitas Harvard yang meningkat hingga 43% (17.000 pendaftar tambahan) dari tahun sebelumnya yang hanya terdiri dari kurang lebih 40.000 pendaftar, sehingga tingkat penerimaan pun turun. Bahkan di beberapa universitas turun hingga di bawah 4%.

“Meroketnya jumlah pendaftar sangat memengaruhi kesempatan calon mahasiswa untuk diterima di universitas-universitas terbaik itu, sehingga persaingan menjadi jauh lebih ketat dan menampilkan profil yang menonjol di formulir pendaftaran menjadi lebih penting dari sebelumnya,” tutur Vanya dalam keterangan pers, Rabu (1/6/2022).

Dia mengungkapkan, tingkat penerimaan Harvard mengalami penurunan dari 4,9% pada 2020, lalu turun menjadi 3,4% pada tahun 2021, dan kini makin turun menjadi 3,19% pada tahun 2022, ini adalah rekor terendah sejak didirikan 386 tahun lalu. Yale dan Brown juga melaporkan rekor tingkat penerimaan yang rendah dengan angka 4,6% dan 5.4%. Universitas Columbia juga tingkat penerimaan 3,7%. Hanya Dartmouth yang naik tipis dari tahun lalu di kisaran 6,24%. Sementara Princeton, University of Pennsylvania, dan Cornell mengatakan mereka berharap bisa menghilangkan tekanan pada mahasiswa yang disebabkan tingkat penerimaan satu digit.

Universitas-universitas top lainnya di AS dan Inggris tahun ini, seperti MIT, Stanford, Oxford, University College of London, UC Berkeley, California Institute of Technology (Cal-Tech) juga melaporkan rekor tingkat penerimaan yang rendah. Di tiap universitas umumnya hanya terdapat sekitar 10% mahasiswa internasional di sebagian besar universitas top ini. Sehingga, berdasarkan data-data tersebut, dapat disimpulkan bahwa peluang pelajar Asia Tenggara termasuk Indonesia cukup kecil.

“Untuk mengantisipasi tingginya tekanan dan ketatnya persaingan dalam proses seleksi, calon mahasiswa perlu mempersiapkan diri semaksimal mungkin, jauh sebelum waktu pendaftaran dibuka untuk memanfaatkan peluang yang semakin kecil ini,” kata Vanya.

Menurut dia, meski sulit bukan tidak mungkin pelajar-pelajar Indonesia mendapatkan tempat di kampus-kampus bergengsi ini. “Yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan diri menghadapi proses seleksi yang sangat ketat, tidak hanya beberapa bulan sebelum seleksi dan pendaftaran saja. Untuk peluang terbaik, persiapan masuk kampus-kampus bergengsi di AS dan Inggris sebaiknya dimulai sejak calon mahasiswa duduk di kelas 9 (tahun terakhir SMP),” katanya.

Untuk itu, Crimson Education memandu siswa melalui setiap aspek strategi aplikasi AS dan/atau Inggris — termasuk mengidentifikasi universitas yang paling sesuai. Dukungan itu berupa pembuatan esai pribadi yang menarik,  bimbingan mengikuti SAT/ACT dan bimbingan tes standar lainnya. “Kami memberi bimbingan pemilihan pengayaan akademik yang tepat sehingga profil calon mahasiswa lebih menarik, dan persiapan wawancara,” ujar Vanya.

Crimson Education juga membimbing calon mahasiswa mempersiapkan diri secara optimal, merencanakan proyek individual, mendorong mereka merasakan dunia kerja untuk meningkatkan skill kepemimpinan dan meningkatkan pencapaiannya, mencapai angka yang diharapkan untuk masuk ke universitas Ivy League. Crimson juga akan membantu calon mahasiswa menulis UCAS, atau esai umum lainnya, mengerjakan esai tambahan yang diperlukan untuk perguruan tinggi tempat calon mahasiswa mendaftar, memperbaharui CV (Curriculum Vitae) sesuai standar dan membantu calon mahasiswa memeriksa segala persiapan dan kelengkapan yang dibutuhkan 1 bulan sebelum pendaftaran.

Hingga kini, Crimson Education telah berhasil membuktikan kinerja mereka sebagai konsultan pendidikan negeri bertaraf internasional yang profesional dan terpercaya karena telah membantu 494 calon mahasiswa masuk ke Universitas Ivy League, 166 calon mahasiswa ke Oxford dan Cambridge, lebih dari 3000 calon mahasiswa ke universitas top 50 di AS, dan lebih dari 1500 calon mahasiswa ke universitas top 10 di Inggris. Dari Indonesia sendiri, telah lebih dari 50 orang mahasiswa diterima di universitas-universitas Ivy League, atau universitas top lainnya seperti UC Berkeley, MIT, University College London, dan kampus-kampus bergengsi lainnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version