youngster.id - AirAsia siap merambah bisnis ride-hailing berupa taksi dan ojek online di Malaysia. Layanan ini akan terintegrasi dengan bisnis penerbangan. Sebelum itu AirAsia lebih dulu meluncurkan jasa pesan-antar makanan (food delivery) di Singapura untuk layanan pengiriman makanan menggunakan pesawat tanpa awak atau drone.Pendiri sekaligus CEO AirAsia Tan Sri Tony Fernandes mengatakan, layanan tersebut bakal tersedia setelah pandemi corona usai. “Kami akan segera meluncurkan layanan ride-hailing di Malaysia,” kata dia dikutip dari e27, Selasa (30/3/2021).
Tahun lalu AirAsia meluncurkan aplikasi super (superapps) dengan menyediakan pesan-antar makanan hingga hotel di tahun lalu. Tony menegaskan, layanan taksi dan ojek online akan diintegrasikan dengan bisnis penerbangan.
Menurut Tony, AirAsia tidak merasa tertinggal dari Grab dan Gojek. “Saya tidak perlu membuang semua uang untuk eksperimen, membangun teknologi, melatih pengemudi maupun pasar tentang cara memesan. Mereka (Gojek dan Grab) telah melakukan semuanya untuk saya,” kata dia.
AirAsia juga meluncurkan layanan pemesanan hotel dan tiket pesawat. Perusahaan menggaet Kiwi.com pada tahun lalu dan menambahkan fitur multi-kota untuk pemesanan tiket di AirAsia.com. Fitur baru itu memungkinkan pengguna memesan tiket pesawat ke berbagai destinasi domestik di Indonesia dengan sekali klik.
AirAsia juga berencana mengembangkan produk lain yakni logistik yang mendukung pengiriman barang e-commerce. AirAsia akan mengandalkan perusahaan kargo Teleport Indonesia untuk masuk ke pasar logistik. Maskapai penerbangan itu pun mengungkapkan rencananya memasuki pasar pengiriman produk segar di Singapura. Dengan layanan ini, pengguna dapat memesan ikan impor dari Jepang atau Korea Selatan langsung ke rumah dalam 48 jam.
AirAsia juga akan merambah sektor keuangan. Perusahaan memiliki BigPay yang diluncurkan pada 2018. Layanan itu memungkinkan pengguna mengirim, meminjam uang, atau membayar tanpa harus transfer dari bank. Konsumen juga dapat memilih mata uang asing yang ingin dipakai. Perusahaan juga ingin menyediakan layanan pinjam-meminjam atau teknologi finansial pembiayaan (fintech lending). Di sektor keuangan, AirAsia juga sudah mengajukan lisensi bank digital di Singapura.
STEVY WIDIA
Discussion about this post