Swasembada Pangan Dengan Pertanian Digital

Startup pertanian mulai banyak di Indonesia. (foto : Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Kementerian Pertanian (Kementan) ingin mewujudkan swasembada pangan demi kesejahteraan petani. Karena itu, Kementan menerapkan pertanian digital.

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementan Suwandi menjelaskan Kementan berkomitmen untuk membangun satu data satu peta dengan menerbitkan regulasi, membangun infrastruktur TIK secara besar-besaran, peningkatan kapasitas SDM, perancangan program TIK, pengorganisasian, eksekusi, dan evaluasi.

Dengan begitu, pengelolaan pembangunan pertanian sudah menerapkan IT dan pertanian digital mendukung dan mempercepat pencapaian target swasembada pangan dan kesejahteraan petani.

Beberapa terobosan yang telah dilakukan Kementan meningkatkan TIK yakni sejak 2016 Kementan telah meningkatkan infrastruktur TIK dengan kapasitas dan kecepatan 3 kali lipat dibandingkan 2015. Sekaligus dilakukan dengan penguatan hardware, software dan brainware.

“Alhasil, pada 2015 sistem manajemen money and material masih berdiri sendiri dan parsial diubah menjadi terintegrasi mulai 2016. Contohnya melalui e-personal semua data kepegawaian, absensi, kinerja pegawai, keuangan, aset, persuratan tersimpan secara terpadu dan terintegrasi. Setiap pegawai dapat mengakses web dengan system Single Sign On (SSO),” ungkap Suwandi dalam keterangan tertulis dari Kementan, Selasa (31/10/2017).

Plt Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan itu pun membeberkan implementasi TIK yang tak kalah menarik yakni Kementan kapan pun bisa mengetahui jumlah luas tanam dan luas panen padi, jagung, cabai, dan bawang merah seluruh Indonesia. Sehingga, apabila hari ini petani di suatu kecamatan tanam padi, sorenya sudah terlaporkan di Jakarta. Selain itu termonitor juga setiap saat jumlah sapi yang di Inseminasi Buatan (IB) di semua daerah.

“Khusus untuk monitor fase pertanaman padi seluruh Indonesia dilakukan dengan menggunakan teknologi satelit LAPAN, wilayahnya ada tanam dan panen beserta titik koordinatnya bisa termonitor,” bebernya.

Terobosan Kementan bidang TIK pun terlihat dari pengembangan pemasaran komoditas pangan pokok secara online monitoring harga produk pertanian. “Bahkan memonitor pemberitaan tentang pertanian pun telah dilakukan secara online, baik media elektronik maupun cetak,” papar Suwandi.

STEVY WIDIA

Exit mobile version