youngster.id - Penerapan teknologi artificial intelligence (AI) kini lumrah ditemui sehari-hari dalam banyak platform yang umum digunakan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup. Mulai dari industri e-commerce, finansial, telekomunikasi, retail, kesehatan dan berbagai industri lainnya.
Riset Global Survey The State of AI in 2021 milik McKinsey menuturkan selama 2021 tingkat adopsi machine learning, computer vision, dan natural language processing (NLP) mencapai 57% atau naik sebanyak 45% dari tahun 2020. Ini menandakan pengaplikasian AI terus meningkat dan mulai banyak dirasakan manfaatnya bagi pelaku usaha.
Kata.ai melihat pada tahun 2022 penggunaan teknologi chatbot akan memberikan dampak positif terhadap banyak industri, di lain sisi, fungsi chatbot akan dirasakan langsung oleh konsumen serta memberikan layanan yang lebih maksimal terhadap para konsumen dari bermacam industri.
“Kemampuan teknologi AI semakin terus berkembang secara pesat, tingkat adopsi yang semakin masif menunjukkan implikasi positif terhadap banyak industri salah satunya lewat teknologi chatbot. Dengan chatbot, perusahaan mampu memetakan fungsi-fungsi yang dapat diakomodir oleh teknologi ini, khususnya yang berkaitan langsung dengan konsumen. Perubahan gaya konsumsi dari sisi konsumen pun menuntut banyak industri untuk memberikan layanan maksimal, cepat, dan responsif ketika berhubungan langsung dengan konsumennya masing-masing,” kata Irzan Raditya, CEO & Co-Founder Kata.ai, dalam keterangannya Kamis (20/1/2022).
Peran teknologi chatbot untuk mampu meningkatkan kualitas layanan bermacam industri memberikan kesempatan bagi pelaku industri untuk dapat mempelajari peran automasi agar mampu meningkatkan keuntungan perusahaan serta memberikan efisiensi di banyak sektor operasional. Terlebih, penyesuaian di masa pandemi membutuhkan adaptasi tinggi bagi banyak industri untuk mengembangkan teknologi yang mampu mengakomodir berbagai macam kebutuhan konsumen.
Memiliki teknologi chatbot memungkinkan pelaku usaha untuk melakukan otomasi terhadap berbagai kebutuhan operasional. Teknologi ini memberikan kesempatan bagi perusahaan tanpa harus menghadirkan ratusan atau bahkan ribuan agen customer service untuk melayani konsumen, khususnya untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan dasar yang sering ditanyakan.
Salah satu keunggulan menggunakan chatbot adalah kemampuan AI untuk siap melayani konsumen secara praktis, cepat dan juga responsif. Dengan programming yang sudah dipersiapkan secara spesifik berdasarkan kebutuhannya, konsumen dapat segera dilayani secara cepat dengan bahasa dan proses yang mudah dimengerti menggunakan aplikasi pesan teks yang umum digunakan seperti WhatsApp.
Kegunaan utama chatbot berfokus pada tingkat kepuasan konsumen. Dengan layanan yang menjadi lebih sigap, dampak positif dapat dirasakan secara langsung oleh konsumen. Sudah menjadi rahasia umum bahwa konsumen selalu menginginkan respon cepat dan mampu menjawab kebutuhannya secara cepat dan tepat. Penerapan teknologi ini juga memberikan rating yang positif terhadap perusahaan serta tingkat kepuasan konsumen secara keseluruhan.
“Manusia memiliki keterbatasan waktu serta fisik yang tidak mampu bekerja selama 24 jam, sedangkan chatbot mampu menghadirkan layanan 24/7. Dengan teknologi ini konsumen dapat menggunakan layanan di luar jam operasional usaha dan perusahaan tidak perlu membayar lembur atau menyiapkan shift tambahan untuk jenis-jenis pekerjaan yang mampu diakomodir AI,” imbuh Irzan.
Teknologi berbasis kecerdasan artifisial memungkinkan hadirnya pola komunikasi yang menyerupai logika manusia. Hal ini didesain dengan machine learning dan deep learning sehingga menghadirkan pola kecerdasan artifisial yang sistematis. Chatbot mampu berpikir akurat agar dapat menghindari kesalahan yang bisa diminimalisasi dengan teknologi AI.
Cara yang cepat dan dinamis memberikan keuntungan bagi pelaku industri untuk dapat mengembangkan bisnis secara eksponensial. Teknologi AI dan chatbot pastinya mampu memberikan pengalaman konsumen yang komprehensif serta informasi akurat yang dibutuhkan konsumen.
Mengandalkan kemampuan manusia memiliki keterbatasan, dalam beberapa kondisi manusia bisa kelelahan sehingga kondisi ini menyebabkan menurunnya performa dan meningkatkan potensi human error. Selama program yang tepat dijalankan, tentu kondisi ini akan menjadi solusi praktis. Pelaku industri bisa memaksimalkan sistem operasional yang lebih efektif tanpa harus terbatas oleh waktu.
“Kemampuan teknologi chatbot diprediksi akan terus bertumbuh seiring berjalannya waktu dan digitalisasi di berbagai industri. Kata.ai percaya bahwa teknologi ini tidak akan menggantikan kemampuan manusia, namun memberikan added value bagi perusahaan untuk memaksimalkan keuntungannya di tengah pandemi,” tutup Irzan.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post