youngster.id - Startup teknologi pertanian (agritech) TaniHub menargetkan telah bekerjasama dengan 30.000 orang petani di seluruh Indonesia. Hingga lima tahun ke depan, TaniHub menargetkan bisa menjaring sampai 1 juta petani. Termasuk bisa mengekspor langsung produk petani lokal ke luar negeri.
Co-founder dan Presiden TaniHub Pamitra Wineka mengungakpkan, optimistis target tersebut bisa dicapai, kendati masih ada kendala komitmen petani itu sendiri. Pasalnya, banyak petani yang menjadikan profesinya tersebut sebagai sampingan atau berstatus sebagai buruh tani.
“Target kami 1 juta itu benar-benar petani. Ada 27 juta petani di Indonesia. Tapi itu tidak murni petani, ada yang buruh, atau hanya menyambi,” kata Pamitra dalam keterangannya, Rabu (4/3/2020) di Jakarta.
Adapun dari sisi kinerja keuangan, sepanjang tahun lalu TaniHub mencatat pertumbuhan penjualan (Gross Merchandise Value/GMV) hingga 268,2% dibandingkan 2018.
Pamitra menyebut, perusahaan akan terlebih dahulu memperkuat bisnis dan basis produknya di dalam negeri. Menurutnya, Tanihub masih fokus melayani permintaan produk pertanian di dalam negeri karena pasarnya besar. Rencananya TaniHub baru menyalurkan produk petani lokal untuk para eksportir.
“Sekarang ekspor belum langsung tapi melalui fasilitasi eksportir. Tahun depan targetnya bisa ekspor,” kata Pamitra lagi.
Dia cukup yakin permintaan dari luar negeri cukup besar. Tahun ini, pihaknya menargetkan pertumbuhan penjualan naik minimum tiga kali lipat. Produk perishable atau produk segar yang gampang rusak menjadi produk paling berkontribusi pada pertumbuhan bisnis TaniHub. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan telah membangun fasilitas distribusi regional di lima kota, yaitu Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. TaniHub juga tengah membangun fasilitas pemrosesan dan pengemasan di Malang dan berencana menambah satu lagi di tahun ini.
TaniHub sedang mengimplementasikan sistem Enterprise Resource Planning baru untuk mengintegrasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi, maupun distribusi. Untuk fasilitasi pendanaan petani, TaniHub mempunyai fintech lending TaniFund yang telah menyalurkan pinjaman pada 1.500 petani dengan total pinjaman mencapai US$6,2 juta atau setara Rp 86,8 miliar. Pinjaman diberikan pada 140 proyek budidaya tanaman dan pembiayaan transaksi penjualan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post